Penyakit adalah penyebab signifikan lainnya. Bayi berang-berang memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih berkembang, sehingga mereka lebih rentan terhadap infeksi.
BACA JUGA:Owner Tau Gak Sih, Apa Saja Makanan yang Dibutuhkan Baby Otter Dalam Masa Pertumbuhan? Cek Disini...
Infeksi bakteri, virus, dan parasit dapat dengan cepat menyebar di populasi berang-berang, terutama dalam lingkungan penangkaran atau ketika mereka tinggal di habitat yang padat.
Penyakit seperti leptospirosis, yang disebabkan oleh bakteri Leptospira, dan distemper, yang disebabkan oleh virus, adalah beberapa contoh penyakit yang dapat menyebabkan kematian mendadak pada bayi berang-berang.
3. Masalah Nutrisi
Nutrisi yang tidak memadai juga dapat menyebabkan kematian mendadak pada bayi berang-berang.
Bayi berang-berang yang tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup dari induknya atau dari makanan yang diberikan oleh manusia dalam penangkaran dapat mengalami malnutrisi.
Kekurangan nutrisi esensial seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan mereka serta melemahkan sistem kekebalan tubuh baby otter.
Membuat baby otter lebih rentan terhadap penyakit dan berujung pada kematian.
4. Stres dan Trauma
BACA JUGA:Owner Tau Gak? Fakta Menarik Seputar Baby Otter yang Jarang Diketahui, Yuk Cek di Sini...
Stres dan trauma juga merupakan faktor yang signifikan.
Bayi berang-berang yang terpisah dari induknya atau yang mengalami perubahan lingkungan yang drastis dapat mengalami stres yang ekstrem.
Stres ini dapat memicu respon fisiologis yang merugikan, termasuk penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh, yang akhirnya dapat menyebabkan kematian.