Lantaran argumen hukum tersebut, ICC akhirnya menunda keputusan terkait perilisan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
BACA JUGA:Keinginan Netanyahu 'Israel' dari Sungai sampai ke Laut, Perang di Gaza akan Terus Berlanjut.
BACA JUGA:Geger!! Pengadilan kasus korupsi PM Israel Netanyahu akan dilanjutkan kembali
ICC memberi waktu kepada Inggris hingga 12 Juli untuk mengajukan klaim penuh.
Namun, tampaknya sekarang pemerintahan Starmer tidak akan melanjutkan proses tersebut, atau bahkan mungkin membatalkan argumen hukum itu.
Menteri Luar Negeri baru Inggris, David Lammy menyatakan dirinya akan meninjau isu-isu seperti pendanaan badan bantuan Palestina (UNRWA) serta nasihat hukum yang diberikan pemerintah sebelumnya.
Inggris merupakan salah satu dari sedikit negara yang menolak mendanai UNRWA setelah mengklaim sejumlah staf UNRWA mungkin telah terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober lalu ke Israel.
BACA JUGA:Hamas Bunuh Keponakan Benjamin Netanyahu, Ambyar Israel?
Inggris seharusnya mendanai UNRWA pada Mei.
Namun pemerintah Partai Konservatif Sunak menyatakan akan menunggu sampai hasil penyelidikan PBB selesai.
"Kami memang mengangkat masalah tentang pendanaan kotak pengiriman. Kami juga memiliki kekhawatiran nyata di mana kami tidak menginginkan situasi bahwa kami berkontribusi terhadap kesulitan luar biasa yang sudah dialami Gaza," kata Lammy.
Rencana pasca perang di Gaza juga menjadi salah satu isu yang diperhatikan pemerintahan baru Inggris.
BACA JUGA:Ketakutan, Warga Israel Melarikan Diri Massal saat Konflik Jalur Gaza, Palestina, Segini Jumlahnya!
Lammy menegaskan pihaknya menentang Hamas diberikan peran dalam pemerintahan Gaza pada masa mendatang.