BACAKORAN.CO – Ketegangan antara dua negara bertetangga, China dan Taiwan meningkat.
Itu setelah China mengirimkan puluhan pesawat tempur melintasi batas yang dibuat oleh Amerika Serikat (AS) di Selat Taiwan.
Pengerahan pesawat tempur ini terjadi saat presiden baru Taiwan, Lai Ching-te, sedang mempertimbangkan perjalanan ke AS.
Sekitar 56 pesawat melintasi garis tengah (median line) pada Kamis (11/7/2024) dini hari waktu setempat seperti diumumkan Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan melalui media sosial X—dulunya Twitter.
BACA JUGA:Kuatnya Ekonomi AS dan Ketegangan Ini buat Harga Minyak Dunia “Memanas”
BACA JUGA:Dua Korea Memanas, Korut Tembak 200 Artileri, Korsel Evakuasi Warga, Ini Ketegangannya!
Taiwan merespon dengan mengerahkan pesawat terbang, kapal angkatan laut, dan sistem rudal, meski tanpa memberikan detail lebih lanjut.
Presiden Taiwan Lai Ching-te berencana untuk singgah di AS dan mungkin mengunjungi negara-negara yang memiliki hubungan dengan Taiwan, ungkap Menteri Luar Negeri Lin Chia-lung pada Rabu (10/7/2024).
Namun, rincian perjalanan ini masih dalam tahap perencanaan.
Beijing bereaksi keras terhadap pemberhentian serupa di AS oleh pendahulu Lai, Tsai Ing-wen, tahun lalu dengan mengadakan latihan militer besar-besaran.
BACA JUGA:Ketegangan Meningkat! Anggota Marinir Gugur Kontak Tembak KKB”
BACA JUGA:Makin Tegang, Israel Serang Balik Iran di Kota Isfahan, Netizen: Apakah Perang Dunia III Dimulai?
Pertemuan Tsai dengan Ketua DPR Kevin McCarthy membuat marah Beijing, yang menentang kontak resmi antara negara-negara dan Taiwan.
Penerbangan pesawat tempur terbaru ini memperlihatkan tekanan berkelanjutan dari China sejak kemenangan pemilihan Lai pada Januari lalu.
Beijing menuduh Lai sedang mengupayakan kemerdekaan Taiwan.