BACAKORAN.CO - Terbaru foto yang menampilkan 5 cendekiawan muda dari Nahdlatul Ulama (NU) tengah bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog, telah menjadi viral, terutama di kalangan NU sendiri.
Keberadaan foto tersebut telah menimbulkan kontroversi yang cukup besar, mengingat kondisi yang tengah terjadi antara Israel dan Palestina, terutama di wilayah Gaza dan Rafah, yang dinilai melanggar prinsip-prinsip kemanusiaan.
Ke-5 cendekiawan NU yang terlibat dalam pertemuan tersebut adalah Gus Syukron Makmun, Dr. Zainul Maarif, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania.
Dalam foto yang beredar luas, terlihat Presiden Israel duduk dengan mengenakan setelan jas berwarna biru gelap, sementara kelima cendekiawan muda NU berdiri di belakangnya.
Mereka terlihat mengenakan busana batik dan jas.
Namun, reaksi dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terhadap pertemuan tersebut sangatlah jelas.
Mereka menyatakan rasa kekecewaan atas tindakan kelima Nahdliyin tersebut, yang dianggap tidak mewakili sikap resmi NU terkait isu geopolitik dan kebijakan organisasi.
Ketua PBNU, Savic Ali, menegaskan bahwa pertemuan tersebut tidak dilakukan atas nama organisasi dan mengekspresikan ketidaksetujuannya terhadap tindakan tersebut.
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Tinjau Pembangunan Proyek Strategis Nasional Kereta Api Logistik Lahat-Kertapati
"Kita tidak tahu tujuannya apa dan siapa yang mensponsorinya. Ini tindakan yang disesalkan," ujar Savic dikutip Bacakoran.co dari keterangan di laman resmi NU, Minggu (14/7) malam.
Meskipun pertemuan tersebut diklaim sebagai kunjungan pribadi, namun sebagai individu yang dikenal sebagai bagian dari NU, hal tersebut dapat berdampak negatif terhadap citra NU di mata publik.
PBNU dan Nahdliyin secara konsisten telah menunjukkan sikap solidaritas mereka terhadap Palestina dan mengutuk tindakan agresi militer yang dilakukan oleh Israel.