Rupiah Awal Pekan Dibuka Melemah Terhadap Dolar AS, Efek Penembakan Donald Trump?

Senin 15 Jul 2024 - 10:00 WIB
Reporter : Ramadhan Evrin
Editor : Ramadhan Evrin

"Namun reaksi (pasar) masih beragam," cetusnya.

BACA JUGA:Data Ekonomi AS di Luar Perkiraan, Rupiah Hari Ini Diprediksi Lanjut Menguat, Jadi Segini..

BACA JUGA:Rupiah Pagi Ini Perkasa Hajar Dolar AS, Sinyal Bos The Fed Jadi Pendorong!

Sementara Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mennyatakan, pergerakan rupiah dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan internal.

Dari sentimen eksternal, terangnya, dolar AS terpukul oleh data Indeks Harga Konsumen (CPI) yang lebih lemah dari perkiraan.

Menunjukkan inflasi yang sedikit lebih tenang pada bulan Juni.

Hal ini meningkatkan spekulasi Federal Reserve alias The Fed akan lebih percaya diri untuk mulai memangkas suku bunga acuan.

BACA JUGA:Pasar Respon Positif Kebijakan Kemenkeu Soal Ini, Rupiah Pagi Ini Lanjut Menguat ke Rp16.365 per USD

BACA JUGA:Rupiah Perkasa ‘Disuntik Vitamin’ Data Ekonomi dan Realisasi Bansos, Begini Prediksi Pergerakan Awal Pekan!

Para pedagang memperkirakan kemungkinan sebesar 83,4 persen The Fed akan menurunkan suku bunga acuan pada September mendatang, menurut CME Fedwatch.

Meningkat dibanding peluang sebesar 64,7 persen yang terlihat pada pekan lalu.

Di sisi lain, sentimen internal yang memperkuat rupiah adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap positif.

Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap tumbuh 5,2 persen hingga akhir tahun.

BACA JUGA:Anjuran IMF Ini Buat Rupiah Hari Ini Perkasa Bekuk Dolar AS, Tembus di Bawah Rp14.000 per USD

BACA JUGA:Jelang Pengumuman Suku Bunga BI, Nilai Tukar Rupiah Pagi Ini Kembali Keok Dihajar Dolar AS

Dana Moneter Internasional (IMF) bahkan memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 hanya sebesar 5 persen.

Kategori :