BACAKORAN.CO - Hey, sobat Muslim! Kamu pasti pernah lihat orang yang punya tanda hitam di keningnya dan langsung mikir, "Wah, pasti rajin sujud nih!"
Tapi, tunggu dulu! Ternyata nggak selalu begitu, lho.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, tanda hitam di kening bukan selalu bekas sujud. Penasaran? Yuk, tim bacakoran.co bedah lebih dalam!
Pertama-tama, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa dalam Al-Qur’an, ada istilah "Simaahum fii Wujuhihim" yang artinya tanda di wajah mereka.
BACA JUGA:Mau Belajar Al Quran dari Guru Bersanad ke Rasulullah di Masjid Nabawi? Bisa Kok, Gratis
BACA JUGA:Tangguh dan Perkasa, Sosok Nabi Tanpa Pengikut yang Bikin Rasulullah Tersenyum! Siapakah Beliau?
Nah, kata "wajah" ini nggak cuma berarti dahi aja, tapi seluruh muka.
Kalau kita bicara soal "Atsar" dalam bahasa Arab, itu bisa berarti tanda, jejak, atau riwayat.
Jadi, "Atsar" sujud bukan cuma bekas hitam di dahi, melainkan jejak atau efek dari sujud yang benar.
Di dalam Al-Qur'an, khususnya dalam QS. Al-Maidah: 6, ketika disebutkan tentang wudhu, kita diminta untuk membasuh wajah.
BACA JUGA:Jangan Galau! Ini 7 Cara Keren Hadapi Masalah ala Ustaz Hanan Attaki, Wajib Dicoba Nih
BACA JUGA:Benarkah Umat Islam Cuma Sampai 1500 Hijriyah? Kuy Simak Kata Ustad Zulkifli Muhammad Ali!
Kalau hanya dahi yang dimaksud, maka yang dibasuh cuma dahi aja dong, tapi nyatanya kita membasuh seluruh wajah.
Jadi, jelas kan kalau "wajah" itu lebih luas daripada hanya "dahi".
Ustadz Adi Hidayat juga menegaskan bahwa tanda bekas sujud itu nggak cuma sekedar hitam di dahi.