BACAKORAN.CO - Kasus penganiayaan berujung kehilangan nyawa dilakukan oleh pria berinisial FPN (22) di Dukuh Yapah, Kelurahan Sukoharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman.
Pelaku diketahui telah menghabisi ayahnya sendiri dengan benda tumpul sehingga sang ayah meregang nyawa.
Jauh sebelum peristiwa ini terjadi, pelaku dikenal menjadi seorang yang pendiam setelah sang ibunda meninggal dunia di tahun 2020 silam.
"Semenjak ibunya meninggal, (FPN) cuma di rumah," kata Dukuh Yapah, Joni Pranata, ditemui di kediamannya, Selasa (23/7).
BACA JUGA:Kadus Pertaruhkan Nyawa Menyeberang Jembatan Gantung Rusak Demi Ambil Vaksin Polio
"Sebetulnya sama orang tuanya (FPN) juga diam tapi kok enggak tahu karena apa kok sampai (seperti ini)," katanya.
FPN dulu sangat rajin dalam ikut kegiatan kepemudaan dan saat ini ketika hadir ia hanya diam saja.
"Kadang ikut cuma datang diam kayak orang linglung gitu," katanya.
Pihak kepolisian juga menemukan surat rujukan rumah sakit jiwa saat tengah menelusuri kasus ini, terkait hal itu Joni membenarkan bahwa FPN sempat mendapatkan perawatan medis bahkan sampai ke rumah sakit Jiwa Grhasia.
BACA JUGA:Benih Lobster Senilai Rp5,6 Milyar Gagal Diselundupkan dari Tanjung Api-api, Langsung Dilepasliarkan
BACA JUGA:Uji Coba Contraflow Palembang Hari Kedua Batal Dilaksanakan, Gagal Atasi Kemacetan?
"Awal di RSI terus ke Grhasia," bebernya.
Polisi juga belum mengetahui pasti apa pekerjaan dari orang tua pelaku tersebut, saat ditanyakan penyidik, pernyataan pelaku selalu berubah-ubah.
Pelaku mengatakan meminta pekerjaan ke ayahnya tersebut sampai minta dibeliin Playstation.