Kritikan ini menunjukkan keprihatinan akan bias yang mungkin muncul dalam representasi karakter di film tersebut.
Fakta mengejutkan juga dari karakternya yang diperankan aktris asal Israel dan mantan Israel Defense Forces (IDF) namanya Shira Haas.
Kontroversi ini bukan yang pertama kali dihadapi oleh Marvel.
Sebagai salah satu studio film terbesar di dunia, Marvel sering kali berada di bawah sorotan publik.
Terutama terkait dengan isu-isu politik dan sosial yang mereka angkat dalam film-filmnya.
Kehadiran karakter baru yang diduga mendukung propaganda Zionis hanya menambah panjang daftar kontroversi yang mereka hadapi.
Sementara itu, Marvel sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait tuduhan ini.
Namun, isu ini telah cukup untuk membuat banyak netizen mempertimbangkan kembali dukungan mereka terhadap studio tersebut.
BACA JUGA:Jangan Stop Boikot! Ini 5 Pengganti Rexona, Dove, dan Nivea yang Wangi Tahan Lama, Bebas Bekas..
BACA JUGA:Boikot Total! Jangan Nonton Deadpool & Wolverine, Biar Gak Ikut Andil dalam Genosida
Gerakan boikot yang digaungkan oleh @erlanishere dan didukung oleh banyak netizen lainnya menunjukkan bahwa penonton semakin kritis terhadap konten yang mereka konsumsi.
Media sosial telah menjadi alat yang sangat kuat dalam menggerakkan opini publik dan mengorganisir gerakan boikot.
Dalam kasus Marvel, thread dari @erlanishere menunjukkan bagaimana satu postingan dapat memicu diskusi yang lebih luas dan mempengaruhi pandangan banyak orang.