BACAKORAN.CO – Kutipan susu ultra high temperature (UHT) meningkatkan risiko diabetes dan gagal ginjal pada anak viral di media sosial (medsos).
Beredar luasnya kabar ini membuat para orang tua khususnya, ibu-ibu khawatir.
Mereka jadi takut memberi anaknya minum susu UHT.
Terkait viralnya susu UHT jadi pemidu diabetes dan gagal ginjal pada anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan jika informasi tersebut tidak benar.
BACA JUGA:Beban Hidup Makin Berat, Jokowi Larang Produsen Kasih Diskon Susu Formula, Apa Alasannya?
BACA JUGA:Siswi SD Viral Kasih Susu Adik Bayi Sambil Nulis di Kelas, Netizen: Anak yang Baik!
Ketua Umum IDAI dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), melalui akun Instagram IDAI mengatakan, dirinya tidak pernah menyebut susu UHT saat membahas peningkatan kasus diabetes pada anak.
Menurutnya, diabetes lebih berhubungan dengan konsumsi makanan ultra processed food (UPF) atau makanan yang diproses secara ultra.
Apa yang dimaksud yaitu diabetes tipe 2 yang mulai banyak terjadi pada remaja, disebabkan gaya hidup yang tidak sehat.
“Termasuk pola makan yang banyak mengandung ultra processed food, tinggi gula, dan zat tambahan lainnya," tulis dr Piprim.
BACA JUGA:Bolehkah Memberikan Kucing Minum Susu Seperti Film-film Kartun? Simak Faktanya di Sini...
BACA JUGA:8 Manfaat Susu Kambing Etawa Bagi Kesehatan, Solusi Alternatif Untuk Sehat Yang Kaya Nutrisi
Ia pun menyarankan agar para orang tua memperbanyak memberi anak makanan asli seperti ikan, daging, unggas, dan telur.
Menurut dr Piprim, susu UHT boleh diberikan kepada anak.
Tetapi tidak perlu dianggap sebagai superfood atau makanan dengan nutrisi spesial.