"Saya itu kalau gak makan daging (kucing) gulanya tinggi terus," ujar Pak Nur.
BACA JUGA:Hore! Pajak Tiket Pesawat Bakal Dihapus, Ini Kata Menparekraf Sandiaga, Setuju?
BACA JUGA:Siapa Rektor UIN Raden Fatah Periode 2024-2028? Ini Dia Penjelasannya
Ketika anak kos menyarankan ayam sebagai alternatif, Pak Nur menjawab bahwa ia kesulitan menangkap ayam liar karena berada di pohon dan sulit dijangkau.
Pengakuan Pak Nur menimbulkan reaksi keras dari para anak kos.
Mereka merasa terganggu dan marah setelah mengetahui bahwa beberapa kucing yang hilang di sekitar kos ternyata telah dimakan oleh Pak Nur.
Salah satu anak kos bahkan mengungkapkan kesedihannya dengan mengatakan, "Kucing putih orange saya yang kasih makan terus. Kok bapak tega."
BACA JUGA:Perutnya Buncit, Bunga Mengaku Hamil Karena Berulangkali Digituin Ayah Tiri
Kisah ini dengan cepat menyebar di media sosial dan mendapatkan berbagai komentar dari netizen.
Banyak yang merasa prihatin dan marah atas tindakan Pak Nur, sementara yang lain mencoba mencari solusi atau memberikan saran.
Seorang pengguna Twitter mengungkapkan, "Tadi ada yg ngepost di komunitas marah-marah yg di X.
Katanya kecium kaya bau bangkai gitu pas di cek ada bekas kaya kucing gitu dan bener yg oren," sementara yang lain menambahkan, "Kak coba lapor ke rumah singgah Clow atau ke Instagram @animals_hopeshelterindonesia."
Kasus ini memunculkan banyak pertanyaan tentang etika dan solusi medis yang tersedia.