Selain di Malaysia, Meta juga menghadapi masalah di Turki, di mana Instagram diblokir setelah penghapusan unggahan belasungkawa terhadap Haniyeh.
BACA JUGA:Terungkap! Pembunuhan Pemimpin Hamas Haniyeh Direncanakan Sejak Lama, Bom Diselundupkan ke Kediaman?
Kepala komunikasi kepresidenan Turki, Fahrettin Altun mengkritik Instagram atas tuduhan "penyensoran" terkait unggahan belasungkawa atas tewasnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.
Meta menyatakan mereka terus berupaya memulihkan layanannya di Turki.
"Sebagai akibat dari pemblokiran Instagram di Turki, jutaan orang kehilangan cara sehari-hari mereka untuk terhubung dengan keluarga dan teman, dan bisnis tidak lagi dapat menjangkau pelanggan mereka dengan cara yang sama," kata juru bicara Meta.
Malaysia dan Turki, dua negara dengan mayoritas penduduk Muslim, mendukung perjuangan Palestina.
BACA JUGA:Mencekam! Khamenei Perintahkan Serang Langsung Israel Balas Tewasnya Pemimpin Hamas, Anggap…
Malaysia bahkan telah memperingatkan bahwa tindakan tegas akan diambil terhadap Meta dan perusahaan media sosial lainnya jika mereka memblokir konten pro-Palestina.
Anwar Ibrahim dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah lama menunjukkan dukungan mereka terhadap perjuangan Palestina melawan Israel, termasuk Hamas yang memimpin di Gaza. Sebaliknya, Meta dan Zuckerberg dituding sejak lama menunjukkan dukungan terhadap Israel melalui kebijakan konten di platform mereka seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Threads.