Oleh karenanya, ia mengajak semua pihak untuk mendinginkan suasana dan tidak memperpanas keadaan.
BACA JUGA:Lima Warga Nahdliyin Bertemu Presiden Israel Terancam Sanksi? PBNU Bilang Begini!
Dikatakan, semua pihak harus saling menghormati di tengah perbedaan.
“Tidak menjadikan perbedaan ini sebagai alasan untuk saling memprovokasi," ungkapnya.
Ia berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama warga NU, agar tidak terjebak dalam siklus kekerasan yang berkelanjutan.
Dikatakan, perbedaan adalah kenyataan yang ada, namun itu harus disikapi dengan bijak dengan saling menghormati.
BACA JUGA:PBNU Kecam Pertemuan Nahdliyin dengan Presiden Israel, Ini Nama 5 Cendekiawan Muda NU
Tidak menjadikan perbedaan sebagai halangan dan memperkeruh suasana dengan saling memanasi.
Tak hanya itu, ia pun mengingatkan agar semua pihak menahan diri dari membuat pernyataan yang bisa memicu emosi dari pihak lain.
Sebelumnya, Rais Syuriah NU Bekasi Ikhsan Nudin Al Badawi dan rombongan diserang massa tak dikenal di Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, pada Sabtu malam (10/8).
Selain Ikhsan, dua orang lainnya juga terluka, dan mobil yang mereka tumpangi, Mitsubishi Pajero dengan nomor polisi B 1870 FLS, turut dirusak.
BACA JUGA:Suara Nahdliyin Dipastikan Pecah, Yenny Wahid Dukungan Pasangan Ganjar dan Mahfud
BACA JUGA:Nahdlatul Ulama Pernah Jadi Partai Politik, Wong Palembang Simpan Buktinya
Ketua GP Ansor Karawang, Ahmad Syahid menjelaskan rombongan tersebut merupakan pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Cikarang, Kabupaten Bekasi, yang datang ke Karawang untuk menghadiri undangan acara di Pondok Pesantren Al-Baghdadi, Rengasdengklok.