Profil dr. Aulia Risma Lestari Peserta PPDS Anestesi! yang Diduga Korban Perundungan...

Kamis 15 Aug 2024 - 14:50 WIB
Reporter : Yanti D.P
Editor : Yanti D.P

BACAKORAN.CO - Kasus mahasiswa Kedokteran Progam Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro yang bunuh diri dan menjadi sorotan publik.

Diketahui Aulia Risma Lestari merupakan wanita asal Tegal yang namanya tercatat sebagai ASN di RSUD Kardinah Kota Tegal.

Aulia Risma Lestari sedang menempuh studi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro di RSUD dr. Kariadi Semarang.

Aulia mulai masuk di tahun 2025 dengan mengambil program studi Spesialis Anestesiolpgi dan Terapi Intensif.

BACA JUGA:Tragis! Peserta PPDS Anestesi dr. Aulia Risma Lestari Akhiri Hidup, Usai Diduga Jadi Korban Perundungan

BACA JUGA:Ini Koleksi Mobil Mewah Harvey Moeis dari Hasil Pencucian Uang, Dibeli Pakai Nama Perusahaan dan Orang Lain!

Sebelum menjalani pendidikan PPDS Anestesi Undip Semarang, Aulia adalah lulusan Universitas Islam Sultan Agung dan mendapat gelar sarjana pendidikan dokter di tahun 2011.

Aulia adalah dokter muda kelahiran tahun 1994 di usianya mudanya di angka 30 Ahun ia suda bertugas di RSUD Kardinah Kota Tegal.

Sebelumnya kabar duka mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Universitas Diponegoro (Undip) telah mengundang keprihatinan luas. 

BACA JUGA:PM Thailand Srettha Thavisin Dicopot dari Jabatannya, Ini Pelanggaran Berat yang Dilakukan!

BACA JUGA:Satgas Geledah 3 Rumah Milik Bos Tambang Batubara Muara Enim

Anggota Komisi X DPR, Rahmad Handoyo, menyayangkan peristiwa ini, terlebih karena disebabkan oleh perundungan yang dialami mahasiswi tersebut.

Perundungan di dunia pendidikan dokter spesialis di Indonesia bukanlah isu baru.

Menurut Rahmad, kasus ini mencerminkan bahwa belum ada perubahan signifikan dalam menangani masalah perundungan di lingkungan pendidikan dokter spesialis. 

"Sangat disayangkan dan memprihatinkan sekali terjadinya kasus bunuh diri peserta sekolah dokter spesialis di UNDIP. Ini membuktikan tidak ada perubahan dan terus terjadi perundungan yang dilakukan dunia pendidikan dokter spesialis di Indonesia," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (15/8/2024).

Kategori :