BACAKORAN.CO - Paus Fransiskus, pemimpin umat Katolik dunia, mengunjungi Masjid Istiqlal, Jakarta, dan langsung disambut dengan suasana hangat.
Lantunan marawis dan pembacaan ayat suci Al-Quran yang dibawakan oleh seorang remaja perempuan tunanetra membuat momen ini begitu berkesan.
Meski duduk di kursi roda, Paus Fransiskus tampak penuh semangat. Ia datang didampingi oleh Kardinal Ignasius Suharyo dan Pater Markus Solo Kewuta, SVD, serta disambut langsung oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, yang mengenakan pakaian serba putih.
Dua Pesan Penting dari Paus Fransiskus untuk Indonesia
BACA JUGA:Undang-undang Simbur Cahaya yang Pertama Ditetapkan Sebagai IKON 2024
BACA JUGA:Tips Pintar Memilih Karpet atau Permadani, Ciptakan Suasana Mewah di Rumahmu!
Saat pertemuan dengan tokoh-tokoh agama di kompleks Masjid Istiqlal, Paus Fransiskus menyampaikan dua pesan penting.
Pesan Pertama
Paus Fransiskus mengajak semua orang untuk selalu melihat lebih dalam untuk menemukan apa yang menyatukan di balik perbedaan.
Ia mencontohkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, dua bangunan yang berdiri berdampingan namun tetap memiliki makna religius yang kuat bagi umatnya masing-masing.
BACA JUGA:Sempat Menghilang, Kaesang Akhirnya Nongol, Begini Responnya saat Ditanya Soal Jet Pribadi!
BACA JUGA:Meriah! Kedatangan Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal, Diiringi Rebana dan Lantunan Marawis
Di bawah tanah, terdapat Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan dua tempat ibadah ini.
Terowongan tersebut menjadi simbol pertemuan bagi orang-orang dari berbagai agama, memungkinkan akses ke dunia keagamaan lain.
Bagi Paus Fransiskus, ini adalah pengingat penting bahwa aspek-aspek keagamaan seperti ritus dan praktik merupakan warisan yang harus dilindungi dan dihormati.