Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia ini adalah yang ketiga kalinya setelah kunjungan Paus Paulus VI pada tahun 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989.
BACA JUGA:Kronologi Kecelakaan Maut di Plumpang, Sopir Truk Diduga Serangan Jantung, 3 Orang Tewas 1 Luka-luka
BACA JUGA:Kecelakaan Maut di Plumpang, Ini Identitas 3 Korban Tewas dan 5 Luka-luka
Setelah menghadiri serangkaian acara kenegaraan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Paus yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio ini juga dijadwalkan bertemu dengan anggota Serikat Jesuit di Apostolic Nunciatura, Kantor Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta.
Dimana sebelumnya, kedatanga Paus Fransiskus keberbagai negara menjalankan misi perdamaian terkait berbagai konflik dari berbagai Negara.
Pemimpin Gereja Katolik dunia Paus Fransiskus menyampaikan pidato tentang perdamaian saat bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Rabu (4/9) pagi.
Paus berpendapat konflik-konflik itu disebabkan oleh pihak-pihak intoleran yang berusaha memaksakan visinya ke masyarakat.
Paus Fransiskus juga menyinggung penguasa yang memaksakan penyerempakan visi sehingga berujung konflik. Namun, ia tak membahas negara atau lokasi secara spesifik.
Paus pun juga membahas toleransi bangsa Indonesia di tengah keberagaman budaya, suku, bangsa dan umat bergama.
Paus Fransiskus mendoakan agar masyarakat Indonesia selalu hidup dalam kerukunan.
Paus Fransiskus ke Indonesia Karena Beberapa Hal Ini-Gambar Ilustrasi-
Berikut pidato ini adalah pidato lengkap Paus Fransiskus dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka:
Bapak Presiden, para pejabat yang terhormat, perwakilan masyarakat sipil yang terhormat, para anggor Korps Diplomatik.
BACA JUGA:Cek! Jadwal Lengkap Agenda Kunjungan Paus Fransiskus Hari Ini, Rabu 4 September 2024
Dengan sepenuh hati, saya berterima kasih kepada Anda, Bapak Presiden, atas undangan yang menyenangkan untuk mengunjungi negara Anda dan atas kata sambutan Anda yang ramah.