BACAKORAN.CO - Tidak ada yang bisa menampik betapa besar jasa dan pengaruh Bung Karno dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
Sebagai Bapak Proklamator ia memiliki andil besar dalam merebut kemerdekaan dan membentuk identitas bangsa.
Namun di balik sosoknya yang karismatik, Soekarno juga memiliki sejumlah catatan kontroversial selama masa jabatannya sebagai Presiden Indonesia.
Seperti pepatah mengatakan Tak ada manusia yang sempurna, begitu pula dengan Bung Karno.
Di sini tim bacakoran.co akan membahas 7 catatan buruk yang membuat sebagian orang menganggap Soekarno sebagai seorang diktator. Yuk, simak baik-baik.
1. Presiden Seumur Hidup
Pernah dengar soal perseteruan Bung Karno dan Bung Hatta?
Ya, dua tokoh proklamator ini sempat bersitegang hebat hingga akhirnya Bung Hatta memutuskan mundur dari kursi Wakil Presiden pada 1956.
Konflik ini dipicu oleh perbedaan pandangan politik yang sangat mendasar.
Bung Hatta sebagai seorang demokrat sejati, sangat menjunjung tinggi kebebasan politik.
Sementara Bung Karno semakin condong ke arah otoritarianisme, khususnya setelah memproklamirkan diri sebagai Presiden seumur hidup.
Bagi Bung Hatta, keputusan ini melanggar konstitusi dan menurunkan moralitas pemerintahan.
2. Dekrit 5 Juli 1959
Dekrit ini sering disebut sebagai awal dari era kediktatoran Soekarno.
Dengan mengeluarkan Dekrit 5 Juli 1959, Soekarno membubarkan konstituante dan memberlakukan kembali UUD 1945.