Pasar Optimis The Fed Pangkas Suku Bunga, Harga Minyak Dunia Turun Tipis, Tren Positif Lanjut?

Rabu 18 Sep 2024 - 11:43 WIB
Reporter : Ramadhan Evrin
Editor : Ramadhan Evrin

BACAKORAN.CO – Jelang pengumuman The Fed terkait penurunan suku bunga acuan, harga minyak dunia turun tipis pada perdagangan Rabu (18/9/2024).

Di sisi lain, potensi konflik di Timur Tengah tetap menjadi faktor yang mendukung pasar minyak.

Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November turun 3 sen menjadi US$73,67 per barel.

Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober turun 11 sen, atau sekitar 0,2%, menjadi US$71,08 per barel.

BACA JUGA:Gegara Ini, Harga Minyak Anjlok 5 Persen, Sentuh Level Terendah Sejak Desember 2023!

BACA JUGA:Harga Minyak Makin Panas saat Ekspektasi Penurunan Suku Bunga Menguat, Ini Pemicunya!

Pada perdagangan sebelumnya, harga minyak sempat naik sekitar US$1 per barel akibat gangguan pasokan di AS setelah Badai Francine melanda negara produsen minyak terbesar di dunia.

Selain itu, harapan akan meningkatnya permintaan pasca penurunan suku bunga acuan pertama dari The Fed dalam empat tahun terakhir turut mendongkrak harga minyak.

Kekerasan yang meningkat di Timur Tengah, khususnya setelah dugaan serangan Israel terhadap kelompok Hizbullah di Lebanon, juga turut memberikan dorongan terhadap harga minyak.

Serangan ini dikhawatirkan bisa mengganggu produksi di kawasan penghasil minyak utama dunia.

BACA JUGA:Iran Vs Israel Memanas, Harga Minyak Berpotensi Meroket Akibat Konflik Tersebut, Kok Bisa?

BACA JUGA:Dampak Serangan Balasan Iran ke Israel terhadap Harga Minyak Mentah Dunia, Simak Prediksinya!

“Pasar telah stabil setelah memperhitungkan dampak dari badai serta meningkatnya ketegangan di Timur Tengah,” ujar Mitsuru Muraishi, analis dari Fujitomi Securities.

Fokus investor kini tertuju pada kebijakan suku bunga acuan The Fed yang diharapkan dapat meningkatkan permintaan bahan bakar di AS dan melemahkan dolar.

Ia memprediksi harga minyak akan tetap menunjukkan tren positif setelah Brent mencapai titik terendah sejak 2021 pekan lalu.

Kategori :