Benarkah Pembebasan Pilot Susi Air Hanyalah Sarat Politik Jelang Pilkada 2024, Begini Ternyata Faktanya

Selasa 24 Sep 2024 - 18:51 WIB
Reporter : Desta
Editor : Desta

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengatakan operasi pembebasan Mehrtens menggunakan pendekatan damai.

"Pembebasan ini juga hasil dari kesabaran pemerintah Republik Indonesia untuk tidak melakukan tindakan represif karena keselamatan pilot adalah prioritas utama pemerintah Republik Indonesia," Ungkapnya.

BACA JUGA:Tangis Bahagia Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens Setelah Dapat Melihat Wajah Keluarganya Lewat Video Call

Hadi juga menyebut operasi pembebasan itu dilakukan tim dan bekerja sama dengan berbagai pihak.

"Proses negosiasi saya perlu sampaikan bahwa keterlibatan tokoh adat, keterlibatan gereja, semuanya sangat mempengaruhi dalam proses pembebasan ini," ujar dia.

Sebelumnya, Tangis haru Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens sudah tak bisa terbendung lagi setelah berhasil diselamatkan dari sandera KKB Papua.

Sambil menahan tangis Philip sangat senang saat berkomunikasi dengan sang istri, Sabtu (21/9).

Ini adalah pertama kalinya sejak 1,5 tahun dia bisa kembali berhubungan dengan istri dan keluarganya.

Wajah Philip sempat tegang sebelum air mata bahagia mengalir ke pipinya, Philip berhasil dibebaskan oleh tim Satgas Damai Cartenz dari sanderaan KKB di Nduga.

BACA JUGA:Pilot Philip Mehrtens Berhasil Bebas Setelah Disandera KKB Papua, Respon Susi Pudjiastuti Bikin Haru

Dia langsung dievakuasi ke Timika dan menjalani medis untuk memastikan kondisi psikologisnya stabil.

Sebelumnya, Kapten Philips Mark Mehrtens pilot Susi Air asal Selandia Baru akhirnya dibebaskan setelah disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua selama hampir satu tahun.

Penyanderaan ini dilakukan oleh kelompok yang dipimpin oleh Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Peristiwa ini bermula pada 7 Februari 2023, ketika pesawat yang dikemudikan oleh Kapten Philips dibakar di Bandara Paro, Nduga.

Saat itu, pesawat tersebut sedang mengangkut 5 penumpang yang semuanya adalah orang asli Papua (OAP).

BACA JUGA:Akhirnya! 1,5 Tahun Disandera KKB, Pilot Susi Air Philip Mehrtens Berhasil di Bebaskan, Ini Kondisinya

Kategori :