BACAKORAN.CO – Bek Como, Raphael Varane tidak bisa berbuat banyak. Mantan bek tengah timnas Prancis itu merasa frustasi bergabung bersama klub milik keluarga Djarum. Sejak didatangkan pada bulan Juli 2024 lalu, Varane tidak tampil maksimal.
Mantan pemain Real Madrid dan Manchester United itu langsung mengalami cedera saat menjalani debut perdana di Serie A Italia. Dia hanya main beberapa menit dan langsung mengalami cedera dan digantikan dengan bek lainnya. Matte Moretto mantan jurnalis Sky Italia yang saat ini konsen terhadap transfer peamin membocorkan rencana Varane. Pemain berusia 31 tahun itu sudah punya rencana akan mengakhiri kontraknya bersama Como lebih cepat. Dia ingin segera mengakhiri karir sepak bola professional. “Raphael Varane sudah merencanakan akan menyudahi kontrak bersama Como. Dia akan fokus menyembuhkan cedera yang dideritanya. Selain itu dia juga akan mempertimbangkan akan segera gantung sepatu,” tulis Matte Moretto. Como baru saja promosi ke Serie A Italia musim ini setelah berhasil finis di peringkat kedua klasemen akhir Serie B Italia. Tim asuhan Cesc Fabregas itu mendapatkan bek hebat, Raphael Varane. Pemain yang sukses membawa timnas Prancis juara Piala Dunia 2018 itu digaet secara gratis. Varane yang baru saja meninggalkan Manchester United setelah habis masa kontraknya bebas memilih klub yang disukainya. Statusnya sebagai pemain bebas transfer dimanfaatkan oleh Como untuk menggaetnya. BACA JUGA:Arteta Akui Transfer Calafiori Menjadi Pembelian Terbaik Arsenal BACA JUGA: Sudahlah Lupakan MU, Kuy Move On Bersama Chelsea Como sangat beruntung mendapatkan Varane secara gratis. Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari tangan dingin Cesc Fabregas yang menjadi daya tarik bagi Varane untuk melanjutkan karirnya bersama Como. Varane sangat tertarik dengan tawaran yang diberikan oleh Como yang memiliki proyek jangka panjang untuk mengembangkan pemain muda di dalam skuadnya dan ingin membuat sejarah di pentas Serie A Italia. “Saat pertama ada tawaran dari Como saya merasa cocok dengan proyek yang ditawarkan oleh Como. Proyek tersebut sangat spesial dan sangat berbeda dengan klub-klub lain yang ingin mengontrak saya. Jadi saya ingin tahu lebih banyak tentang proyek Como,” ucap Raphael Varane. “Itulah mengapa saya lebih tertarik memperkuat Comor dengan proyek masa depannya. Sungguh sangat menarik dan memberikan saya perspektif berbeda tentang apa yang harus saya lakukan disini,” lanjutnya. Mantan pemain Real Madrid itu sering bertemu dengan Cesc Fabregas di lapangan saat keduanya masih aktif bermain di La Liga Spanyol. Fabregas menjadi pemain Barcelona sering bentrok dengna Varane yang notabene tim rival abadi Barcelona. “Saya bertemu kembali dengan Fabregas bukan menjadi lawan di lapangan tapi lebih dari itu menjalin kerja sama dengan tim baru seperti Como. Saya sangat senang dan saya sangat menyukai filosofi dan fasion permainan sepak bolanya,” tambahnya. BACA JUGA:Rodri Benar, Sepak Bola Menjadi Sangat Berbahaya Bagi Keselamatan Pemain BACA JUGA:Haaland tak Rayakan gol ke-100, Justru Ngacir Pulang ke Norwegia Keduanya juga sudah saling kenal sehingga memudahkan untuk saling mengerti di lapangan. pertemanan baik dengan Fabregas membuat Varane berpikiran positif untuk meraih hasil yang bagus bersama klub baru, Como. Varane juga membandingkan Como dengan Manchester United yang memiliki kesamaan dalam masa transisi. Kedua tim tengah membangun kekuatan baru denan merombak skuadnya dengan mendatangkan banyak pemain baru pada bursa transfer musim panas 2024. “Jadi saya harap bisa mendapatkan hasil yang positif bersama Como. Saya sudah siap membantu tim yang tengah berkembang membangun skuad baru dan bersaing dengan tim-tim yang lebih mapan dan punya tradisi hebat di Serie A Italia,” harapnya. Como memang baru saja menunjuk Cesc Fabregas sebagai pelatih kepala. Fabregas sudah empat musim bersama Como mulai dari jadi pemain hingga menjabat sebagai asisten pelatih. Dia juga termasuk salah seorang yang sukses membawa Como meraih tiket promosi Serie A Italia. Rencana besar Cesc Fabregas yang ingin merombak skuad Como bertolak belakang dengan CEO Como, Dennis Wise. Mantan pemain timnas Inggris dan Chelsea itu akhirnya memilih mundur dari jabatan CEO setelah 5 tahun bersama Como. Aksi Como memang tidak diprediksi banyak orang. 5 tahun lalu mereka hampir bangkrut saat tampil di kasta terbawa Liga Italia. Bermain di kompetisi Serie D atau kompetisi keempat membuat mereka nyaris bubar. Akhirnya datang investor dari keluarga Djarum, Indonesia membantu keuangan klub dengan membeli saham mayoritas Como. Sedikit demi sedikit Como bisa memperbaiki prestasinya. Mereka berhasil mendapatkan Cesc Fabregas dengan status bebas transfer dari AS Monaco. Fabregas yang sukses membawa Timnas Spanyol juara Piala Dunia 2010 ini memberikan dampak signifikan terhadap prestasi Como. Fabregas mampu membawa Como promosi ke Serie C pada tahun pertama. Selanjutnya pada musim berikutnya Fabregas membawa Como promosi ke Serie B dan musim lalu secara tak terduga mereka berhasil menjadi juara Serie B sekaligus mengantongi tiket promosi ke Serie A Italia. (*)
Kategori :