BACAKORAN.CO - Ketegangan antara Hizbullah dan Israel semakin memanas setelah serangan udara Israel yang menewaskan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, di markas utama organisasi tersebut.
Pada Jumat malam, 27 September 2024, Hizbullah merespons dengan meluncurkan sekitar 65 roket ke wilayah Israel Utara, memicu kerusakan besar dan menambah daftar korban akibat konflik yang tak kunjung usai.
Menurut laporan dari TribunNews melalui kanal YouTube, roket-roket tersebut menghantam beberapa wilayah, termasuk kota Safed, yang menjadi salah satu target utama.
Pejabat setempat melaporkan bahwa dua titik di kota itu mengalami kerusakan parah akibat ledakan, dengan seorang wanita lansia berusia 68 tahun terluka ringan dan mengalami trauma.
BACA JUGA:Innalillahi! Pemimpin Hizbullah Hassan Wafat Karena Serangan Israel
BACA JUGA:Israel Sebut Berhasil Bunuh Komandan Front Selatan Hizbullah, Begini Ternyata Faktanya
Korban segera dievakuasi ke Rumah Sakit Zif untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
Selain itu, media Israel Yediot Ahronot melaporkan bahwa sebuah rumah di Safed terkena roket secara langsung hingga menyebabkan kebakaran besar.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut karena sebagian besar penduduk sudah dievakuasi lebih awal ke wilayah yang lebih aman.
Sebelumnya, jet tempur Israel (IAF) melancarkan serangan besar-besaran dengan menjatuhkan lebih dari 80 ton bom ke markas utama Hizbullah.
BACA JUGA:Boikot Aqua! 7 Rekomendasi Air Mineral yang Menyegarkan dan Bebas Afiliasi Israel
BACA JUGA:PM Israel Batal Tanda Tangani Proposal Gencatan Senjata di Lebanon, Begini Alasan Benjamin Netanyahu
Serangan tersebut menewaskan Hassan Nasrallah dan beberapa pejabat penting Hizbullah lainnya.
Aksi ini langsung memicu reaksi keras dari Hizbullah, yang segera melakukan balasan dengan serangan roket.
Konflik ini diperkirakan akan semakin memburuk, mengingat dukungan dari kelompok-kelompok lainnya seperti Hamas, Houthi, dan Iran, yang turut mengutuk serangan Israel terhadap Hizbullah.