Sebagai contoh, ia mengamati situasi di Kota Solo, Jawa Tengah.
BACA JUGA:Pemerintah Masih Kaji Aturan Terbaru Terkait BBM Subsidi, Kendaraan Umum dan Roda Dua Jadi Prioritas
Dalam kunjungannya ke Solo, Burhanuddin menemukan subsidi listrik yang seharusnya membantu masyarakat berpenghasilan rendah hanya mampu mencakup kebutuhan listrik yang sangat terbatas.
Seperti hanya menyalakan satu lampu per rumah, dengan biaya bulanan sekitar Rp30 ribu.
Ia pun lantas menyoroti masyarakat miskin tidak mendapatkan manfaat yang signifikan dari subsidi BBM.
Karena umumnya mereka tidak memiliki kendaraan, sehingga subsidi tersebut tidak berdampak langsung pada kehidupan mereka.
BACA JUGA:Pengemudi Ojol Bisa Beli BBM Pertalite dengan Tarif Khusus, Kapan Mulai Berlaku?
Dengan skema subsidi berbasis BLT yang diusulkan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran, diharapkan bantuan dapat lebih tepat sasaran dan benar-benar dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkannya.