Isu ini menjadi sorotan di tengah meningkatnya kritik internasional terhadap tindakan Israel di Gaza.
Banyak aktivis menyerukan boikot terhadap produk-produk yang memiliki hubungan dengan perusahaan-perusahaan yang mendukung praktik tidak etis seperti genosida di Gaza.
BACA JUGA:Tolak Danone! 8 Air Mineral Bebas Afiliasi Israel yang Menyehatkan Tubuh dan Kaya Manfaat
BACA JUGA:Hizbullah Ngamuk! 65 Roket Hujani Israel Usai Hassan Nasrallah Tewas Dibom Jet Tempur IAF
Jika kamu membeli Labubu, secara tidak langsung kamu turut mendukung perusahaan dengan keterkaitan pada praktik-praktik yang melanggar hak asasi manusia.
Kontroversi lainnya adalah format blind box itu sendiri, yang dalam Islam dikenal dengan konsep Gharar jual beli yang tidak jelas dan dilarang.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang jual-beli al-hashah dan jual-beli al-garar (HR. Muslim).
Format ini menimbulkan ketidakpastian bagi pembeli karena mereka tidak tahu apa yang akan didapatkan, yang jelas melanggar prinsip transparansi dalam jual beli.
BACA JUGA:Panglima Militer Israel Dengan Bangga Mengmumkan Keberhasilannya Membombardir Kelempok Hizbullah
Dengan semua kontroversi di balik Labubu, apakah kamu masih ingin memilikinya?
Fenomena ini menjadi pengingat bahwa tren bisa membawa dampak sosial dan moral yang lebih besar dari sekadar produk viral.
Boikot Labubu bukan hanya tentang menolak sebuah boneka, tapi juga tentang menegakkan nilai-nilai kemanusiaan dan etika.
Setiap keputusan pembelian memiliki dampak.
BACA JUGA:Innalillahi! Pemimpin Hizbullah Hassan Wafat Karena Serangan Israel
BACA JUGA:Israel Sebut Berhasil Bunuh Komandan Front Selatan Hizbullah, Begini Ternyata Faktanya