Netanyahu Akui Dalang di Balik Tewasnya Pemimpin Hizbullah Nasrallah, Begini Penjelasannya!

Minggu 06 Oct 2024 - 19:51 WIB
Reporter : Ramadhan Evrin
Editor : Ramadhan Evrin

BACAKORAN.CO – Tragedi pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah diklaim menjadi tanggung jawab Pemerintah Israel.

Seperti diketahui, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah tewas dalam serangan udara yang dilancarkan Israel di Beirut, Lebanon akhir September lalu.

Pernyataan sebagai pihak yang bertanggung jawab atas tewasnya Nasrallah itu disampaikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube resmi Perdana Menteri Israel hari ini, Minggu (6/10/2024).

"Kami berhasil melenyapkan Nasrallah bersama para pemimpin senior Hizbullah. Kami juga menghabisi komandan pasukan khusus Radwan, Ibrahim Aqil, yang merencanakan serangan ke Galilea," ujar Netanyahu.

BACA JUGA:Sebelum Invasi Israel Ke Perbatasan Lebanon, Pasukan Hizbullah Sempat Lakukan Serangan Ke markas Mossad Galiot

BACA JUGA:Israel Lakukan Invasi Dengan Dalih Tergetkan Kelompok Hizbullah, Begini Tangganpan Sekjen PBB Antonio Guterres

Netanyahu pun berbagi kenangan tentang Nasrallah yang hingga kini masih membekas dalam ingatannya.

"Apakah Anda ingat bagaimana Nasrallah sering mengejek kita? Dia menyebut kita sebagai 'jaring laba-laba'," kata Netanyahu.

Nasrallah, bersama dengan Abbas Nilforoushan, seorang komandan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), tewas dalam serangan udara Israel yang menghantam markas besar Hizbullah di Beirut pada 27 September lalu.

Tak hanya itu, sehari setelahnya, Israel pun membunuh tokoh senior Hizbullah yang menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pusat Hizbullah, Nabil Kauk.

BACA JUGA:Ayatollah Ali Khamenei Marah Besar Setelah Serangan Udara Israel Menewasakan Pemimpin Hizbullah

BACA JUGA:Israel Ungkap Cara Mereka Menemukan Persembunyian Pemimpin Hizbullah, Apakah Karena Ada Penghianatan?

Sementara itu, Ibrahim Aqil tewas lebih awal, pada 23 September.

Komandan pasukan khusus ini menjadi sasaran Israel karena dianggap merencanakan pembantaian yang jauh lebih mengerikan dibandingkan serangan mendadak oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.

Netanyahu menegaskan dunia, termasuk Nasrallah, kini bisa melihat kekuatan Israel: negara dengan militer yang sangat tangguh.

Kategori :