BACAKORAN.CO -- Angka kemiskinan di kabupaten penghasil 'mutiara hitam' atau batubara yaitu Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan ternyata masih tinggi.
Saat ini, kabupaten yang juga dikenal mempunyai sumber daya alam lain yang melimpah seperti panas dan minyak bumi serta lahan pekebunan kopi yang subur itu, angka kemiskinan mencapai 14,14% atau sekitar 60.170 jiwa. Selain itu, angka kemiskinan ekstrimnya masih mencapai 1,09%.
Data itu terungkap dalam Rapat Koordinasi Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim tahun 2024, Kamis 10 Oktober 2024, di Hotel Santika, Lahat
Penjabat Bupati Lahat, Imam Pasli S STP MSi, ketika membuka rpat koordinasi itu mengatakan bahwa pengentasan kemiskinan merupakan masalah utama yang perlu diatasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
BACA JUGA:Rekor Tertinggi, Produksi Batubara Lahat 31 Juta Ton
BACA JUGA:Hasil Audit BPK RI, Kerugian Negara Pengelolaan Tambang di Kabupaten Lahat Hampir Rp 5 Milyar
"Pengentasan kemiskinan adalah tanggung jawab kita bersama, dan kita harus serius dalam upaya ini. Target nasional kita adalah menurunkan angka kemiskinan menjadi satu digit dan menghapus kemiskinan ekstrim,"katanya.
Menurutnya potensi sumber daya alam yang dimiliki Kabupatten Lahat belum dimanfaatkan secara optimal. "Potensi pertanian, misalnya, belum sepenuhnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,"ucapnya.
Karena itulah kata Imam Pasli, diperlukan kerjasama lebih intensif antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat untuk mengeksplorasi dan mengembangkan potensi ekonomi yang dimiliki kabupaten itu.
Pemerintah Kabupaten Lahat menurut dia telah merancang langkah strategis untuk mengatasi kemiskinan, diantaranya yaitu dengan Peningkatan Kualitas Data.
BACA JUGA:Bukan Cuma Enak, Ini 4 Manfaat Susu Almond untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui
"Ha ini dilakukan deng memverifikasi dan validasi data masyarakat miskin agar program yang dijalankan tepat sasaran. Data yang akurat diperlukan untuk menentukan lokasi dan sasaran program di berbagai sektor,"katanya.
Langkah selanjutnya kata dia yaitu percepatan penyaluran bantuan sosial yaitu dengan memastikan penyaluran bantuan pangan dari pemerintah tepat waktu, terutama untuk bulan Oktober hingga Desember.
"Kemudian penguatan ekonomi masyarakat, memastikan realisasi program dan kegiatan yang didanai APBD 2024 dilaksanakan dengan cepat untuk mempercepat perputaran ekonomi dan upaya pengentasan kemiskinan,"paparnya.
"Selain itu diperlukan koordinasi Antara Stakeholder, termasuk pemerintah daerah, camat dan lurah, untuk membahas langkah konkret dalam mengatasi kemiskinan ekstrem,"ulasnya.
BACA JUGA:Hashim Sebut Nama Fahri Hamzah saat Bahas Program Rumah, Sinyal Jadi Menteri Perumahan Kabinet Prabowo?
"Kita harus membuat komitmen bersama untuk berupaya mengurangi kemiskinan dan menjadikan Kabupaten Lahat sebagai daerah dengan tingkat kemiskinan ekstrem yang minim, bahkan mencapai level 0,"imbuhnya.
Agar semua upaya yang dilakukan dapat memberikan hasil positif, Pj upati Lahat Imam Pasli mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dalam mencapai tujuan bersama dalam penanganan kemiskinan.
"Rapat Koordinasi Kemiskinan tahun 2024 ini diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat komitmen semua pihak untuk menangani masalah kemiskinan dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Kabupaten Lahat," ungkapnya.