Dalam sepekan terakhir, harga emas meningkat 2,27 persen, sementara dalam sebulan terakhir naik 5,22 persen.
BACA JUGA:Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Kembali Melonjak, Temurah Rp782.000, Saatnya Jual?
Dilansir dari Bloombergtechnoz, kenaikan harga emas didorong oleh meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Terutama setelah Israel mengklaim telah menewaskan pemimpin Hamas, Yahya Sinwar.
Emas sering kali menjadi pilihan investor di tengah ketidakpastian geopolitik atau ekonomi global.
Di sisi lain, data ekonomi dari Amerika Serikat (AS) menunjukkan penjualan ritel pada September naik 0,4 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
BACA JUGA:Harga Emas Antam Terus Meroket, Kembali Catatkan Rekor Tertinggi, Tembus Segini!
Angka ini lebih tinggi dari kenaikan 0,1 persen pada Agustus.
Klaim tunjangan pengangguran juga turun menjadi 241.000 pada pekan yang berakhir 12 Oktober, menurun 19.000 dibandingkan pekan sebelumnya.
Namun, perkembangan di Timur Tengah membuat ekspektasi penurunan suku bunga acuan Federal Reserve alias The Fed sedikit berkurang.
Peluang penurunan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada November diperkirakan 87,7 persen, lebih rendah dari sebelumnya yang mencapai 93,7 persen.
BACA JUGA:Sempat Jeblok, Harga Emas Antam Naik Lagi Catatkan Rekor Tertinggi, Cek Harganya Sekarang!
BACA JUGA:Harga Emas Antam Nggak Lagi di Puncak! Yuk, Cek Update Terbarunya!
Namun, ketidakpastian geopolitik di Timur Tengah menjadi faktor utama yang mendorong harga emas untuk terus naik dan kemungkinan kembali mencetak rekor baru dalam waktu dekat.