BACAKORAN.CO - Ternyata Anggur Shine Muscat mengadung residu bahan kimia berbahaya di atas tingkat maksimhm yang diizinkan.
Hal ini diumumkan oleh The Thai Pesticide Alert Network (Thai-PAN) dari uji acak sampel Anggur Shine Muscat di pasaran.
Pada Kamis lalu, Thai-PAN, Dewan Konsumen Thailand atau Thailand Consumers Council (TCC), dan Food and Drug Administration (FDA) mengungkapkan hasil uji laboratorium..
"TCC membeli 24 sampel anggur populer dari berbagai lokasi termasuk dua dari toko daring, tujuh sampel dari toko buah dan pasar segar, serta 15 dari supermarket, pada tanggal 2 dan 3 Oktober. Harganya berkisar antara 100 (atau sekitar Rp 46 ribu) hingga 699 baht (atau sekitar Rp 300 ribu) per kilogram, kata Prokchon Usap, koordinator Thai-PAN, dikutip bacakoran.co dari Bangkok Post, Selasa (29/10).
BACA JUGA:Tak Diberi Uang Jajan Seorang Remaja Hantam Wajah Ayahnya Dengan Tabung Gas Elpiji
BACA JUGA:Debat Panas Pilkada Jakarta! Jubir Pramono-Rano Soroti Data Ridwan Kamil yang Dinilai Salah
Hasilnya, hanya ada sembilan sampel yang bisa diidentifikasi sebagai barang impor dari China.
Sementara untuk 15 sampel lainnya tidak dapat diidentifikasi.
"Sangat mengejutkan ketika kami melihat bahwa 23 dari 24 sampel mengandung residu pestisida yang melebihi batas yang diizinkan," katanya.
Katanya, ditemukan kandungan klorpirifos dalam satu sampel, yaitu insektisida yang dilarang di Thailand.
BACA JUGA:Raffi Ahmad Jadi Utusan Khusus Presiden Prabowo, Karier di Dunia Hiburan Tetap Lanjut!
BACA JUGA:Negara Rugi Mencapai Rp 100 Miliar, KPK Usut Dugaan Korupsi Pengadaan Komputer dan Laptop
Terdapat 22 sampel lainnya mengandung 14 residu kimia berbahaya yang melebihi batas aman 0,01 mg/kg dan menghasilkan residu pestisida lainnya.
Sedangkan 22 di antaranya belum dinyatakan berdasarkan hukum Thailand, seperti triasulfuron, cyflumetofen, tetraconazole, dan fludioxonil.
"Pestisida ini masih ada di jaringan tanaman anggur, dan menghilangkannya dari jaringan tanaman kemungkinan besar tidak mudah," jelasIbu Prokchon.