Berharap Untung, Samsung Malah Boncos Rp1.891 T Gara-gara AI, Kok Bisa?

Rabu 30 Oct 2024 - 09:54 WIB
Reporter : Ramadhan Evrin
Editor : Ramadhan Evrin

BACAKORAN.CO – Tren kecerdasan buatan (AI) global menjadi sektor yang menjanjikan keuntungan besar bagi sejumlah industri, termasuk elektronik.

Salah satunya yakni Samsung Electronics Co.

Kala itu, saat keuntungan meroket, harga saham raksasa elektronik asal Korea Selatan ini mencapai titik tertinggi sepanjang sejarahnya.

Namun, kini Samsung menghadapi tantangan serius dalam mempertahankan daya saingnya.

BACA JUGA:Gebrakan Baru! Itel S25 Ultra Desain Mewah Rasa Samsung dengan Spek Gahar, Juaranya HP Rp2 Jutaan

BACA JUGA:Pembaruan Keamanan Samsung Galaxy S24 Ultra Pada Oktober 2024 Meluncur di AS, Indonesia Kapan?

Terutama dalam bidang memori AI.

Di mana Samsung dinilai tertinggal dari pesaingnya, SK Hynix Inc.

Selain itu, dalam bisnis pembuatan chip, Samsung tampaknya gagal menyaingi Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC), yang memimpin dalam layanan pengecoran (foundry).

Akibatnya, saham Samsung telah turun 32 persen sejak mencapai puncaknya pada 9 Juli 2024.

BACA JUGA:Monster Gawai! Samsung Galaxy Tab S10 Plus, Performa Gahar Tablet Layar 12 Inci Terbaik 2024

BACA JUGA:Samsung Galaxy A06 HP Murah Meriah dengan Spek Mumpuni, Siap Bikin Gengsi!

Nilai pasar perusahaan pun menyusut hingga US$122 miliar, atau setara dengan Rp1.891 triliun (kurs Rp15.500 per dollar AS).

Lebih besar daripada kerugian yang dialami oleh produsen chip lainnya di seluruh dunia.

Samsung berkomitmen melakukan perombakan besar untuk memulihkan daya saingnya.

Kategori :