Kasus Kebakaran di Bekasi, Pihak RS Polri Mengatakan Korban Tidak Bisa Diidentifikasi Secara Visual

Sabtu 02 Nov 2024 - 16:58 WIB
Reporter : Yanti D.P
Editor : Yanti D.P

BACAKORAN.CO - 11 Kantong jenazah korban kebakaran pabrik di jalan Kali Abang Tengah, Medan Satria, Kota Bekasi telah diterima oleh RS Polri Kramat Jati beserta 1 kotak body part.

Kombespol Ahmad Fauzi selaku Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Polri, menginformasikan bahwa jenazah-jenazah tersebut tidak bisa diintensifkan secara visual.

"Saya nggak bisa membuka secara detail, yang jelas kondisi korban saat ini tidak bisa kita lagi identifikasi secara visual. Dan kita membutuhkan metode-metode yang bersifat ilmiah, sehingga kita mengecilkan kemungkinan kesalahan," kata Ahmad Fauzi dalam konferensi pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (2/11/2024).

Fauzi pun mengatakan salah satu metode identifikasi yang akan digunakan adalah dengan sampel DNA, ia juga mengatakan jumlah laporan kehilangan sudah diterima sebanyak sembilan orang.

BACA JUGA:Kebakaran Pabrik Minyak di Bekasi yang Sebabkan 9 Orang Tewas, Ternyata Ada Ledakan Sebelum Terbakar?

BACA JUGA:Tragis! Kebakaran Hebat di Pabrik Minyak Bekasi, 9 Orang Tewas, Petugas Damkar Terluka, Apa Penyebabnya?

"Jadi yang pertama, sampai saat ini Rumah Sakit Polri telah menerima sebelas kantong jenazah dan satu buah wadah kotak yang berisi body part. Jumlah korban yang dilaporkan hilang oleh keluarganya sebanyak sembilan orang. Dengan kondisi korban yang terbakar, pemeriksaan DNA merupakan metode yang kemungkinan menjadi pilihan utama," ujar Fauzi.

"Untuk mengungkap identitas para korban, di mana sampel DNA yang terkumpul sebanyak 23 buah sampel DNA post mortem yang kita ambil dari 11 kantong jenazah dan satu buah wadah kotak berisi body part. Kemudian kita ambil juga 12 sampel DNA pembanding ante mortem dari sembilan keluarga yang melaporkan," tambahnya

Dilansir dari Detiknews, Fauzi pun mengatakan sejauh ini belum ada laporan lagi mengenai penemuan kantong jenazah di lokasi kebakaran dan ia mengatakan pihaknya masih menunggu keluarga yang ingin menyerahkan data ante mortem Sebagai tambahan untuk keperluan identifikasi.

"Tim post mortem memonitor perkembangan TKP untuk mengantisipasi jika ada penambahan jumlah korban yang akan dikirimkan ke rumah sakit. Sedangkan tim ante mortem melakukan pendalaman data ante mortem dari keluarga korban termasuk tadi pagi kita menerima sampel direct DNA yang dibawa oleh keluarga korban," ujarnya.

BACA JUGA:Korban Kebakaran PT Priscolin Tembus 13 Jiwa, 10 Masih Dalam Pencarian

BACA JUGA:Heboh! Kebakaran Dahsyat Ludeskan Ruko Tiga Lantai di Ambon, Warga Panik Selamatkan Diri

Fauzi pun tidak bisa memastikan berapa waktu yang dibutuhkan dalam proses identifikasi ia mengatakan pihaknya akan lebih mengutamakan ketepatan dibanding dengan kecepatan.

"Sekali lagi untuk masa operasi DVI tentu saja kita inginnya cepat-cepat ya, namun tentu saja kita tidak boleh mengesampingkan ketepatan. Jadi yang kita lakukan adalah semaksimal mungkin sehingga waktunya belum tahu sampai kapan, sehingga nanti iita tunggu karena tadi juga sudah saya sampaikan, bahwa dengan kondisi korban yang kita dapat, yang kita terima kemungkinan DNA adalah salah satunya metode yang kita akan gunakan meskipun semua kita periksa, sidik jarinya, jika ada kita periksa giginya, kita periksa juga," tutur Fauzi.

"Namun kondisi yang saat ini kemungkinan adalah DNA. Sehingga DNA karena membutuhkan waktu yang cukup, sehingga terus saja kita meminta kesabaran dari para pihak, terutama keluarganya untuk bersabar," tambahnya.

Kategori :