Peserta PFpreneur yang mendapatkan pembinaan berkelanjutan dapat mengakses kelas UMK Academy dengan kurikulum Go Modern, Go Online, Go Digital, Go Global, dan Go Green.
BACA JUGA:Konsisten Dalam Peningkatan Produktivitas, Perusahaan dan UMKM di Sumsel Dianugerahi Siddhakarya
BACA JUGA:Heboh! Aplikasi 'Pembunuh UMKM' Temu Ternyata Sudah Masuk Indonesia, Pemerintah Kecolongan?
Kelas pembinaan ini berlangsung selama enam bulan.
Harapannya mereka bisa naik kelas dan berkesempatan tampil di pameran, baik Tingkat nasional maupun internasional.
“Serta masuk ke e-katalog SMEXPO untuk memperluas pasar," jelas Fadjar.
Banyak mitra PFpreneur yang telah merasakan manfaat program ini.
Salah satunya adalah Agrominafiber Handicraft & Home Decor dari Kebumen, yang memanfaatkan limbah pohon pisang dan enceng gondok menjadi produk dekorasi rumah.
Pada ajang INACRAFT, Agrominafiber menerima pesanan ribuan kap lampu dari Argentina.
Ada pula Bananania, produk berbahan dasar pisang yang mengolahnya menjadi berbagai makanan mulai dari keripik hingga tepung.
Bananania memiliki izin BPOM, sertifikasi halal, HAKI, dan HACCP.
BACA JUGA:Kabar Gembira buat UMKM, Restrukturisasi KUR Bakal Diperpanjang Lagi, Sampai Kapan?
BACA JUGA:Wow, Festival Embung Senja Suguhkan Ragam Budaya dan UMKM Kuliner, Catat Jadwalnya...
Bahkan, bananania pun berhasil bekerja sama dengan marketplace Kanada, Archipelago, dalam ajang Trade Expo Indonesia 2024 lalu.