Dalam rilis resmi UI dinyatakan bahwa kelulusan Bahlil ditangguhkan mengikuti Peraturan Rektor Nomor 26 Tahun 2022, dan keputusan akhir akan ditentukan setelah sidang etik dilakukan.
2. Permintaan Maaf dari Universitas Indonesia
Sebagai respons terhadap masalah yang muncul UI meminta maaf kepada masyarakat atas situasi yang melibatkan gelar Bahlil Lahadalia.
Ketua Majelis Wali Amanat UI, Yahya Cholil Staquf, menyampaikan bahwa permasalahan ini akan menjadi bahan evaluasi bagi internal lembaga.
UI berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan integritas akademik terutama terkait dengan penyelenggaraan Program Doktor di SKSG.
BACA JUGA:Lisa Natalia Tertipu Bisnis Jual Beli Tiket Ratusan Juta
BACA JUGA:Ingin Gaji Rp10 Juta/Bulan? Yuk Jadi Petani Milenial 2024, Begini Cara Daftarnya!
Yahya Cholil menegaskan bahwa UI mengakui adanya kekurangan yang perlu diperbaiki dan sedang mengambil langkah-langkah perbaikan, baik dalam aspek akademik maupun etika.
UI juga ingin memastikan bahwa pendidikan di lingkungan mereka berjalan secara profesional dan bebas dari potensi konflik kepentingan.
Untuk sementara UI memutuskan untuk menunda penerimaan mahasiswa baru di Program Doktor SKSG hingga audit menyeluruh terhadap tata kelola dan proses akademik selesai dilaksanakan.
3. Sorotan Terhadap Gelar Bahlil
Pemberian gelar doktor kepada Bahlil sempat mengundang perbincangan hangat di kalangan masyarakat, terutama di kalangan akademisi dan pengguna media sosial.
BACA JUGA:Bersih-bersih Kementerian Agama Dimulai, Jangan Sampai Istri Pejabat Kemenag Recoki Tugas Suami
BACA JUGA:Tragis! Anak ART Anggota TNI Tewas dalam Kecelakaan Maut di Tol Cipularang
Isu dugaan plagiasi pada disertasi Bahlil yang berjudul "Kebijakan, Kelembagaan dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia" menjadi topik yang banyak dibahas.
Seorang pengguna media sosial melakukan pengecekan menggunakan aplikasi Turnitin yang menunjukkan bahwa disertasi Bahlil memiliki tingkat kemiripan hingga 95 persen dengan karya seorang mahasiswa dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selain isu plagiasi banyak yang memperdebatkan waktu yang diperlukan Bahlil untuk menyelesaikan studi doktoralnya yaitu hanya 1 tahun dan 8 bulan, sebuah pencapaian yang tergolong cepat.
Viral Spanduk Jasa Kilat Gelar Akademik di UI
Perdebatan mengenai gelar doktor Bahlil kembali mencuat dengan beredarnya foto spanduk sindiran di media sosial.