“Saya optimis program MBG ini menjadi momentum kebangkitan koperasi susu maka mari bersama-sama meningkatkan produktivitas agar kebutuhan dalam negeri tidak selalu dipenuhi dari impor,” imbuh Budi Arie optimis.
BACA JUGA:Tragis! Pabrik Limbah di Jonggol Terbakar Hebat, 7 Karyawan Dilarikan ke RS
BACA JUGA:Aksi Heroik Seorang Pemuda di Sumsel Gagalkan Aksi Penjambretan, Banjir Pujian Netizen
Tak hanya soal kuantitas, Menkop juga mendorong GKSI untuk meningkatkan inovasi produk susu.
Dengan menciptakan produk-produk yang memiliki nilai tambah, koperasi susu bisa meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
“Sejauh ini, hilirisasi produk susu yang dilakukan GKSI sudah cukup baik. Tapi, masih banyak potensi yang bisa dikembangkan. Kita harus lebih inovatif agar produk lokal semakin diminati,” tuturnya.
Untuk mengatasi kendala produksi, pemerintah akan memberikan dukungan lebih kepada para peternak, termasuk memastikan stabilitas harga pakan dan akses terhadap bibit sapi berkualitas.
BACA JUGA:Viral! Anak 13 Tahun Dirantai dan Dianiaya Ibu Kandung di Batam Gegara Sembunyikan Ponsel
BACA JUGA:Polisi Berhasil Tangkap Buronan Judi Online yang Libatkan Pegawai Komdigi
Selain itu, program pelatihan bagi peternak juga akan digalakkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Program MBG ini tidak hanya tentang memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga mendorong penguatan koperasi susu nasional.
Dengan kerja sama antara pemerintah, koperasi, dan peternak, Indonesia bisa segera mewujudkan kemandirian dalam produksi susu.
“Ini saatnya kita bangkit. Mari jadikan program ini sebagai titik balik untuk membangun industri susu yang lebih kuat dan berdaya saing,” pungkas Menkop Budi Arie.
BACA JUGA:Polisi Terpaksa Tembak Mati Pelaku Curanmor di Cengkareng yang Membawa Senpi
Artikel ini telah diterbitkan oleh disway.id