Menkop Budi Arie Sebut Program Makan Bergizi Gratis Buka Peluang Besar untuk Koperasi Susu!

Sabtu 16 Nov 2024 - 07:02 WIB
Reporter : Melly
Editor : Melly

BACAKORAN.CO - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah membuka peluang besar untuk mendorong koperasi susu nasional, khususnya Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI).

Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa kebutuhan susu dalam program ini akan menjadi solusi bagi penyerapan susu segar lokal sekaligus mendongkrak produktivitas peternak sapi perah.  

“Tidak perlu takut soal pasar, kan sudah diciptakan dengan adanya program MBG ini. Justru kita saat ini kekurangan pasokan susu, maka kita akan amankan produksi susu dalam negeri untuk kebutuhan MBG,” ujar Budi Arie dalam keterangannya pada Jumat, 15 November 2024.  

Data dari GKSI menunjukkan bahwa rata-rata produksi harian susu segar nasional mencapai 1,23 juta liter per hari, sementara kebutuhan untuk program MBG mencapai 3 juta liter per hari.

BACA JUGA:Krisis Susu Lokal! Budi Arie: Produksi Susu Dalam Negeri Tak Mampu Dukung Program Makan Bergizi

BACA JUGA:Dukung Program Presiden Prabowo, Polda Sumsel Menggelar Program Makan Bergizi Gratis di SDN 036 Palembang

Artinya, ada gap yang cukup signifikan yang harus diisi melalui peningkatan produktivitas peternak lokal.  

Namun, tantangan besar dihadapi para peternak sapi perah, seperti menurunnya populasi sapi akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Sebelum wabah ini, populasi sapi tercatat sebanyak 239.196 ekor, tetapi kini tersisa 214.878 ekor.  

Menkop Budi Arie menekankan pentingnya menjaga kualitas susu yang dihasilkan serta memastikan harganya tetap kompetitif.

BACA JUGA:Cuma Omon Omon, Program Makan Siang Gratis Ternyata Duitnya Dari Ngutang ke Cina

BACA JUGA:Budiman Sudjatmiko Mengharapkan Agar Masyaraka Kurang Mampu dapat Menjadi Pemasok Program Makan Bergizi Gratis

“Jadi jangan khawatir kalau soal takut produk susu lokal tidak terserap, justru yang harus diperhatikan adalah soal kualitas dan harganya,” tegasnya.  

Untuk mengatasi persoalan produksi, Kementerian Koperasi dan UKM akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk menyampaikan isu ini langsung kepada Presiden Prabowo Subianto.

Langkah ini diharapkan dapat mendorong kebijakan afirmatif yang mendukung peningkatan populasi sapi perah dan produktivitas susu nasional.  

Kategori :