BACAKORAN.CO - Inilah sosok oknum polisi yang tembak siswa SMKN 4 Semarang.
Anggota kepolisian tersebut berinisial Aipda R, yang merupakan anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang dan ditahan Bid Propam Polda Jateng untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Polisi menahan seorang tersangka terkait penembakan yang menyebabkan kematian GRO (17), siswa SMKN 4 Semarang, pada Minggu, 24/11/2024) dini hari.
"Anggota atas nama R dilakukan proses pemeriksaan oleh Propam Polda Jateng. Yang bersangkutan dilakukan penahanan atau penempatan khusus selama 20 hari dalam rangka proses penyelidikan," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, di Mapolrestabes Semarang, dikutip bacakoran.co dari laman Inilah.com, Rabu (27/11).
BACA JUGA:Buruan Cek Real Count Pilkada Serentak 2024, Berikut Daftar Link dan Tanggal Pengumumannya
BACA JUGA:Siap-siap! Sebelum Kenaikan Pajak PPN 12 Persen, Pemerintah Siapkan Bansos Berupa Subsidi Listrik
Ia menyebutkan bahwa Paminal Mabel Polri Divisi Propam Polri turun tangan dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan oleh Bid Propam.
Sebelumnya, seorang siswa SMK N 4 Kota Semarang meninggal dunia setelah ditembak oknum kepolisian, Jawa Tengah, berinisial GRO (17 tahun).
Kejadian tersebut pada Sabtu pukul 23.30 WIB (23/11), diketahui tak hanya GRO, diduga ada anak lain yang juga terluka.
Waka Kesiswaan SMKN 4, Agus Riswantini, menyebut korban merupakan anak yang baik dan seorang anggota Paskibra yang baru saja menang lomba pasukan baris-berbaris di Akpol.
"Anaknya baik, mereka orang terpilih, mereka ikut ekstra, yang kita tahu Paskibra itu anak-anak pilihan," ujar Agus, Senin (25/11).
BACA JUGA:Mengulik Fakta Lengkap Dibalik Penembakan Polisi di Solok Selatan, Begini Alasan Pelaku
BACA JUGA:Pasal Pembunuhan Menjerat, AKP Dadang Iskandar Pelaku Penembakan Kasatreskrim Terancam Hukuman Mati!
Ia juga membantah korban merupakan siswa yang suka tawuran.
"Makanya kita belum dapat informasi yang jelas. Kita belum berani menyampaikan penyebab sampai tertembak. Di WA banyak sekali macam-macam (penyebab) korban (ditembak), tawuran dan lain-lain. Versi kami, mereka anak baik," kata Agus.