Kota ini, yang terletak di jantung strategis Suriah, menghubungkan Damaskus dengan wilayah pesisir yang menjadi basis sekte Alawite dan pangkalan militer Rusia.
BACA JUGA:Spesial Nataru 2025, Kemenhub Sediakan 3.500 Kursi Mudik Gratis, Ini Rute Perjalanannya
Komandan pemberontak, Abu Mohammed al-Golani dari kelompok Hayat Tahrir al-Sham, menyebut penguasaan Homs sebagai momen bersejarah.
Ia meminta para pejuangnya untuk tidak menyakiti warga dan memanfaatkan momentum ini untuk membangun masa depan Suriah yang baru.
Para pemberontak juga mengambil langkah signifikan dengan membebaskan ribuan tahanan dari penjara Sednaya, salah satu fasilitas penahanan terbesar yang dikenal sebagai simbol penindasan rezim Assad.
Sementara itu, dukungan bagi Assad dari sekutunya mulai memudar.
BACA JUGA:Israel Serang Lebanon Selatan, 6 Orang Tewas di Tengah Gencatan Senjata
Hizbullah, yang didukung Iran, dilaporkan telah menarik ratusan pejuangnya dari Kota Qusayr, wilayah penting di perbatasan Suriah-Lebanon.
Konvoi mereka bahkan diserang oleh Israel saat proses evakuasi berlangsung.
Rusia, yang selama ini menjadi penyokong utama Assad, kini lebih fokus pada konflik di Ukraina.
Iran, meski terus mendukung Assad, menghadapi keterbatasan dalam memberikan bantuan akibat konflik yang melelahkan dengan Israel.
BACA JUGA:Miris! Kasus Dugaan Pelecehan Oleh Agus Buntung, Korban Bertambah Jadi 15 Orang, Ada Bukti Ini
BACA JUGA:Raup Ratusan Juta Pemilik Klinik Kecantikan Ria Beauty Ditangkap, Kini Terancam 12 Tahun Penjara
Negara-negara seperti Qatar, Arab Saudi, Yordania, dan Rusia telah menyerukan solusi politik untuk krisis ini.
Namun, situasi di Suriah yang terus berubah setiap jam membuat upaya diplomasi tampak sulit diwujudkan.