Lebih lanjut, Yulis menegaskan bahwa insiden perkelahian tersebut terjadi di luar area RS Siti Fatimah dan di luar jam kerja.
Sehingga bukan merupakan tanggung jawab pihak rumah sakit.
Lady sudah ditarik Unsri dari RSUD Siti Fatimah pic.twitter.com/018S2NIDYY
— apajadeh (@999o7i) December 14, 2024
"Masalah kejadian tersebut di luar tanggung jawab RS Siti Fatimah karena terjadi di luar RS dan bukan pada saat jam jaga," tegasnya.
BACA JUGA:Bukti Baru CCTV, Sopir Pelaku Secara Brutal Serang Dokter Muda Saat Duduk
Meski demikian, RS Siti Fatimah turut prihatin atas insiden ini dan berharap pihak FK Unsri dapat menyelesaikan permasalahan secara bijak.
Dalam pernyataan terpisah, FK Unsri menyampaikan komitmennya untuk mendampingi kedua mahasiswa koas yang terlibat hingga kasus ini menemukan titik terang.
Fakultas juga akan menyelidiki penyebab utama perkelahian yang kini viral di media sosial.
"Kami dari pihak fakultas sangat prihatin atas kejadian ini dan akan mendampingi kedua mahasiswa sampai ada kejelasan mengenai penyebab perkelahian tersebut," ujar perwakilan FK Unsri.
BACA JUGA:Pria Berbaju Merah yang Pukul Dokter Muda di Palembang Ditangkap, Pihak Kepolisian: Sudah Ditangani
Video perkelahian antara Lady Aurelia dan rekan sesama koas telah memancing reaksi keras dari publik.
Banyak yang mengecam tindakan tidak profesional ini, terutama mengingat status mereka sebagai calon dokter.
Keputusan untuk menarik Lady Aurelia dari keanggotaan koas di RS Siti Fatimah dinilai sebagai langkah tepat.
Namun, publik menunggu tindakan lebih lanjut dari pihak FK Unsri untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Lady Aurellia Pramesti dokter muda di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, menjadi sorotan publik karena terlibat dalam kasus penganiayaan sesama dokter muda bernama Luthfi di Palembang.
Lady yang dikenal sebagai anak dari seorang pejabat PUPR, Ayahnya Dedy Mandarsyah Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat.