Dianggap Berperilaku Kriminal, Status Lady Sebagai Dokter Koas Dibekukan

Senin 16 Dec 2024 - 13:36 WIB
Reporter : Melly
Editor : Melly

Selama diskusi Luthfi hanya diam mendengarkan yang menurut Fadillah, menunjukkan sikap tidak sopan dan tidak menghargai Sri Meilina.

BACA JUGA:Lady Dianggap Dalang Penganiayaan Dokter Koas, Pengacara Ungkap Kondisi Kliennya: Terganggu Secara Kejiwaan

BACA JUGA:Karma Berbicara! Lady Aurellia Dokter Muda Palembang Resmi Dicopot dari Keanggotaan Koas di RS Siti Fatimah

Perasaan kesal dan tersinggung Fadillah memuncak sehingga ia melakukan intimidasi fisik dengan mendorong bahu dan menunjuk pipi Luthfi.

Sementara itu proses hukum terhadap Fadillah masih berlangsung.

Kombes Anwar Reksowidjojo menyatakan bahwa pihak kepolisian akan terus mendalami penyelidikan dan memastikan bahwa keadilan ditegakkan sesuai dengan hukum yang berlaku.

Lady Dianggap Dalang Penganiayaan Dokter Koas, Pengacara Ungkap Kondisi Kliennya: Terganggu Secara Kejiwaan

Kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang dokter koas dari Universitas Sriwijaya (Unsri) di Palembang, Sumatera Selatan.

Belakangan ini Lady Aurellia PramestI yang dituduh sebagai dalang penganiayaan tersebut, menghadapi situasi yang tidak menguntungkan. 

Pengacaranya Titis Rachmawati, mengungkapkan bahwa Lady mengalami gangguan mental akibat tuduhan tersebut.

Titis Rachmawati menyatakan bahwa kondisi mental Lady terganggu karena berbagai informasi yang beredar dan dianggap memutarbalikkan fakta.

BACA JUGA:Kasus Penganiayaan Dokter Koas di Palembang, Tompi Ikut Sentil Lady Aurellia, Begini Komentarnya!

BACA JUGA:Buntut Penganiayaan Dokter Muda di Palembang, Lady Aurellia Pramesti dan Ibunya Akan Dipanggil Polda Sumsel

Dikutip Bacakoran.co dari Sumsel.idntimes.com menggungkapkan kondisi kliennya Lady.

"Bagaimana pun Lady ini terganggu secara kejiwaan setelah banyak informasi yang dipelintir-pelintir,” Ungkap Titis.

Dalam unggahan tersebut, Titis menjelaskan bahwa kasus yang melibatkan Lady sebenarnya bermula dari persoalan sederhana. 

“Ini sebenarnya sangat-sangat sepele. Kita tidak bisa mengukur tingkat stres anak-anak. Mereka kan baru diterjunkan ke masyarakat sebagai koas, jadi secara mental mereka belum siap betul. Ada sesuatu yang menurut saya tidak diperlakukan sama dan komunikasi sesama teman (lady-luthfi) tidak nyambung,” tambahnya.

Kategori :