BACAKORAN.CO - Sebuah video amatir yang viral di media sosial memperlihatkan tindakan intimidasi yang dilakukan oleh polisi perairan Singapura terhadap nelayan Indonesia di perairan Pulau Nipah, perbatasan antara Singapura dan Indonesia.
Dalam video tersebut, polisi perairan Singapura tampak sengaja memutar kapal patroli mereka untuk menciptakan gelombang besar, yang membuat salah satu nelayan terjatuh ke laut.
Beruntung, nelayan yang jatuh berhasil diselamatkan oleh rekan-rekannya.
Namun, insiden ini kembali memicu kemarahan para nelayan dan masyarakat Kepulauan Riau, mengingat kejadian serupa sering terjadi di wilayah tersebut.
Menurut Hang Tua, salah satu nelayan yang berada di lokasi, insiden itu terjadi pada Selasa, 24 Desember 2024, sekitar pukul 13.00 WIB.
Saat itu, mereka sedang memancing di sekitar perairan Pulau Nipah, yang jelas-jelas masih merupakan wilayah Indonesia.
Tiba-tiba, sebuah kapal patroli milik polisi perairan Singapura mendekati mereka dan mulai memutar-mutar kapal untuk menciptakan gelombang besar.
BACA JUGA:Tabrakan Maut! Dua Perahu Nelayan Bertabrakan di Marobo, Satu Korban Tewas, Pelaku Melarikan Diri
"Mereka bilang ini wilayah mereka, tapi sebenarnya ini masih perairan Indonesia," ujar Hang Tua.
Akibat gelombang besar tersebut, seorang nelayan terlempar ke laut dan perahunya hampir tenggelam.
"Kami langsung menyelamatkan saudara kami yang jatuh. Ini bukan pertama kalinya mereka melakukan hal seperti ini," tambahnya.
Insiden ini memicu protes keras dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kepulauan Riau.
BACA JUGA:Resmi! Prabowo Teken PP Hapus Hutang Macet dari UMKM sampai Nelayan, Segini Nilainya
Ketua HNSI Kepri, Distrawandi, mengecam tindakan tidak manusiawi tersebut.