Kasus Bullying Anak 12 Tahun Garut Diduga Dilecehkan di Alat Vital Pakai Jagung, Keluarga Cari Keadilan!

Kamis 09 Jan 2025 - 14:00 WIB
Reporter : Deby Tri
Editor : Deby Tri

BACAKORAN.CO - Heboh sebuah kasus pelecehan terkait seorang anak perempuan berusia 12 tahun yang menjadi korban perundungan dan pelecehan seksual oleh teman sebayanya didaerah Garut, Jawa Barat.

Kasus pelecehan pertama kali terungkap melalui unggahan media sosial Atalia Praratya yang berharap masyarakat memberikan perhatian serius terhadap kejadian tragis ini.

Kronologi Kejadian Pelecehan anak 12 tahun di Garut

Kejadian memilukan ini sebenarnya telah berlangsung sejak Agustus 2022, namun baru dilaporkan oleh orang tua korban ke Polres Garut pada Desember 2024.

BACA JUGA:Aksi Petugas Dishub Depok Terseret 400 Meter oleh Pikap Bak Spider-Man

BACA JUGA:Agam Anak Bos Rental Mobil Bantah Adanya Pengeroyokan Anggota TNI AL Sebelum Kejadian Penembakan!

Selama ini korban yang berinisial D, terpaksa bungkam karena mendapat ancaman dari para pelaku yang juga merupakan anak-anak berjenis kelamin perempuan.

Penganiayaan tersebut melibatkan penggunaan benda-benda seperti terong, jagung dan timun yang menyebabkan luka dan infeksi pada organ vital korban.

Langkah Hukum dan Pendampingan kasus pelecehan anak 12 tahun

Setelah laporan diterima Polres Garut bersama Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) segera mengambil langkah untuk menangani kasus ini.

KPAI memastikan bahwa baik korban maupun pelaku yang masih di bawah umur akan mendapatkan pendampingan yang tepat.

Fokus utama adalah pemulihan psikologis anak agar tidak mengalami trauma berkepanjangan.

BACA JUGA:TNI AL Seharusnya Malu Anggotanya Beli Mobil Bodong Harga Rp40 Juta, Bukan Dibela Setelah Tembak Bos Rental

BACA JUGA:Kasihan, Agam Anak Pemilik Rental Mobil Akan Diperiksa POM TNI AL Terkait Pernyataannya di Media

Ketua KPAI Daerah Tasikmalaya, Ato Rinanto, menjelaskan pentingnya menjaga kepentingan anak dalam proses hukum ini, sesuai dengan Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak.

Hal ini dilakukan untuk mencegah eksploitasi yang dapat memperparah trauma korban.

Setelah kasus pelecehan ini terungkap keluarga korban merasa tertekan oleh lingkungan sekitar yang cenderung memojokkan daripada memberikan dukungan.

Kategori :