BACAKORAN.CO - Kebakaran hebat di Los Angeles menyebabkan 180.000 orang telah mengungsi dan 10.000 bangunan rusak dan kerugian mencapai Rp 923 triliun.
Ini juga diperparah dengan hembusan angin yang membuat api makin berkobar, dan kebakaran kali ini di Amerika Serikat disebut sebagai bencana terbesar di sejarah Amerika Serikat.
Korban tewas dalam kebakaran hutan yang dahsyat ini pun bertambah menjadi 10 orang, dan Garda Nasional California telah dikerahkan untuk meredam kekacauan di area tersebut dengan beberapa penjarahan rumah yang rusak.
Dilansir dari AFP, korban tewas ini diumumkan dikantor Koroner Los Angeles Country, Kamis (9/1/2025) waktu setempat.
BACA JUGA:Neraka Dunia! Kebakaran Hebat di Los Angeles, Aktivis Sebut Karma AS Karena Support Israel di Gaza
BACA JUGA:20 Penjarah Ditangkap! Kebakaran Hutan Los Angeles Jadi Target Kejahatan
"Departemen Pemeriksa Medis menerima pemberitahuan untuk 10 kematian terkait kebakaran hingga pukul 21.00 waktu setempat, pada 9 Januari," demikian pernyataan kantor koroner Los Angeles County.
Sebelumnya, kebakaran hutan Los Angeles, Amerika Serikat, terus meluas dan menewaskan setidaknya dua orang serta menghancurkan ratusan bangunan.
Bencana ini memaksa lebih dari 70.000 orang untuk mengungsi dan menempatkan sumber daya pemadam kebakaran serta pasokan air dalam kondisi kritis.
Kebakaran ini, yang mulai terjadi pada Selasa (7/1/2025), terus berkobar tanpa henti, diperparah oleh angin kencang yang menghambat upaya pemadaman.
Salah satu wilayah yang paling terdampak adalah Pacific Palisades, sebuah kawasan pesisir yang mewah. Kebakaran di sana telah menghanguskan hampir 12.000 hektare lahan.
Janisse Quinones, CEO departemen air dan listrik kota, menjelaskan dalam konferensi pers bahwa sistem air kota yang bergantung pada tiga tangki besar, masing-masing berkapasitas sekitar satu juta galon, kesulitan memenuhi permintaan air untuk pemadaman api di daerah rendah.
Dia juga mengimbau warga untuk membatasi penggunaan air. Dengan keterbatasan dukungan udara akibat angin dan asap, petugas pemadam kebakaran kekurangan air untuk memadamkan api.