
BACAKORAN.CO - Kasus hilangnya Feni Ere (28), seorang sales cantik, akhirnya menemui titik terang setelah jasadnya ditemukan dalam kondisi tinggal kerangka di Palopo, Sulawesi Selatan.
Sahabatnya, Monik, mengungkapkan perubahan sikap aneh Feni sebelum dinyatakan hilang sejak 25 Januari 2024.
Monik mengingat dengan jelas pertemuan terakhir mereka pada malam sebelum Feni menghilang.
Saat itu, Feni berkumpul bersama teman-temannya di sebuah warung kopi di Palopo.
Namun, ada yang berbeda dari sikapnya malam itu lebih pendiam dan enggan berpisah dari teman-temannya.
BACA JUGA:Sahabat Membeberkan Feni Ere di Palopo Sering Dianiaya Oleh Sang Pacar: Semua Bukti Ada
“Nongkrong kami berlima di Kopi Galung sekitar jam 9 malam. Malam itu Feni aneh, tidak mau pulang, seolah ingin terus ditemani,” ujar Monik saat ditemui di rumah duka, Jumat, 22 Februari 2025.
Keanehan lainnya, Feni tiba-tiba ingin makan durian, padahal selama bertahun-tahun bersahabat, Monik tahu bahwa Feni sama sekali tidak menyukai buah tersebut.
“Seumur hidup saya kenal Feni, dia tidak suka durian. Tapi malam itu tiba-tiba dia lahap sekali makan durian,” kenangnya.
Ketika teman-temannya mulai pulang sekitar tengah malam, Feni justru menolak untuk pulang ke rumahnya.
BACA JUGA:Geger! Penemuan Kerangka Feni Ere di Palopo, Berikut 4 Kejanggalannya
BACA JUGA:Desakan Pelantikan Sekda Defenitif Terus Mengalir
Monik dan teman-temannya sempat bersikeras mengantarnya hingga Indomaret dekat Masjid Agung, namun Feni tetap bersikeras untuk tetap tinggal.
“Di situ saya sesali sekali. Seharusnya saya tetap menemani dia,” kata Monik dengan suara bergetar.