BACAKORAN.CO – Pasar saham Indonesia tengah berguncang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok tajam lebih dari 6,12 persen, menyentuh level 6.076 pada perdagangan sesi I, Selasa (18/3/2025).
Kejatuhan ini memicu Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menutup sementara perdagangan (trading halt) saham demi menghindari kepanikan lebih lanjut.
Situasi ini langsung mendapat perhatian serius dari pemerintah.
BACA JUGA:IHSG Rontok, BI Rate Bisa Jadi ‘Dopping’ atau Malah Picu Krisis Baru?
BACA JUGA:Heboh IHSG Anjlok Sampai 5 Persen Sampai DPR Turun Tangan, Netizen: Terlalu Banyak Oke Gas
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto bergegas ke Istana Kepresidenan pada Selasa sore untuk melaporkan kondisi pasar kepada Presiden Prabowo Subianto.
Apa Penyebab IHSG Anjlok?
Menurut Airlangga, ada tiga faktor utama yang menjadi pemicu kejatuhan IHSG.
Pertama, kecemasan investor menjelang keputusan suku bunga The Fed dalam FOMC Meeting yang sedang berlangsung.
BACA JUGA:Deretan Isu Panas Buat IHSG Rontok 7%! Dari Reshuffle Kabinet hingga Sri Mulyani Mundur?
BACA JUGA:IHSG Rontok 5 Persen, Bursa Efek Indonesia Bekukan Perdagangan Sementara, Ada Apa?
Kedua, hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, yang masih ditunggu oleh pasar.
Lalu, ketiga, laporan keuangan sejumlah perusahaan besar yang mengecewakan, memicu aksi jual besar-besaran oleh investor.
"Ada satu grup usaha yang mengalami penurunan kinerja cukup tajam, dan itu mempengaruhi psikologi pasar," ungkap Airlangga.