
@OpsTruePromise: “Asyik besok patah tulang ke sangkal putung rujukannya wkwkwkwk”
@yovst1: ““karena pilot jarang, makanya sopir travel harus dilatih nerbangin pesawat.” hadehh cape bgt sm si budi. bukannya benerin sistem, malah nyuruh orang lain nerima alternatif yang gak aman.”
@deezpushydo: “pantes banyak influenser ngerangkap jadi menteri, pola pikirnya begitu ternyata wkwkwk”
BACA JUGA:Nyaris Tersebar! Polisi Gagalkan Pengiriman 5 Kg Ganja di Ciracas, Jakarta Timur
Baru-baru ini juga Menkes viral dan kabarnya siap membongkat alur obat bius dalam kasus kekerasan seksual dokter ppds Unpad, berikut informasi selengkapnya.
Kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh seorang dokter residen (PPDS) di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung bikin heboh publik.
Gimana nggak, pelaku diduga menggunakan obat bius rumah sakit untuk melancarkan aksinya ke keluarga pasien ICU.
Menyikapi hal ini, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin langsung turun tangan.
Menkes memastikan, pihaknya saat ini sedang menelusuri aliran obat bius yang digunakan pelaku.
Apalagi, pelaku merupakan dokter muda PPDS Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) yang sedang menjalani masa pendidikan di RSHS.
“Obat bius itu seharusnya nggak sembarang orang bisa ambil, apalagi anak didik. Yang boleh ambil itu cuma konsulennya,” tegas Menkes saat menghadiri pelantikan pengurus PB IDI periode 2025–2028 di Jakarta, Sabtu (12/4/2025).
Budi menyoroti kenapa bisa sampai ada anak didik yang bisa pegang obat sekelas anestesi.
“Kita lagi cari tahu, bolongnya di mana. Kok bisa turun ke bawah? Harusnya kan yang pegang itu gurunya, bukan muridnya,” sambungnya.