Menkes Bikin Netizen Geram! Usul Naikkan Skill Tukang Gigi Dibanding Pergi ke Dokter: Ini Sudah Gila Sih!

Senin 14 Apr 2025 - 16:09 WIB
Reporter : Yudha IP
Editor : Yudha IP
Menkes Bikin Netizen Geram! Usul Naikkan Skill Tukang Gigi Dibanding Pergi ke Dokter: Ini Sudah Gila Sih!

@OpsTruePromise: “Asyik besok patah tulang ke sangkal putung rujukannya wkwkwkwk”  

@yovst1: ““karena pilot jarang, makanya sopir travel harus dilatih nerbangin pesawat.” hadehh cape bgt sm si budi. bukannya benerin sistem, malah nyuruh orang lain nerima alternatif yang gak aman.”  

@deezpushydo: “pantes banyak influenser ngerangkap jadi menteri, pola pikirnya begitu ternyata wkwkwk”

BACA JUGA:Mudik Aman, Kemenkes Siapkan 1.574 Posko Kesehatan untuk Nataru Siap Layani 24 Jam di Seluruh Indonesia

BACA JUGA:Nyaris Tersebar! Polisi Gagalkan Pengiriman 5 Kg Ganja di Ciracas, Jakarta Timur

Baru-baru ini juga Menkes viral dan kabarnya siap membongkat alur obat bius dalam kasus kekerasan seksual dokter ppds Unpad, berikut informasi selengkapnya.

Kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh seorang dokter residen (PPDS) di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung bikin heboh publik.

Gimana nggak, pelaku diduga menggunakan obat bius rumah sakit untuk melancarkan aksinya ke keluarga pasien ICU.

Menyikapi hal ini, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin langsung turun tangan.

Menkes memastikan, pihaknya saat ini sedang menelusuri aliran obat bius yang digunakan pelaku.

BACA JUGA:Kecolongan Parah! Ruangan Kosong di RSHS Jadi Sarang Kejahatan Dokter PPDS Priguna, 3 Korban Terungkap

BACA JUGA:Miris, Ternyata Pihak RSHS Belum Ucap Permohonan Maaf Pada Korban Rudapaksa Priguna Anugerah Dokter PPDS!

Apalagi, pelaku merupakan dokter muda PPDS Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) yang sedang menjalani masa pendidikan di RSHS.

“Obat bius itu seharusnya nggak sembarang orang bisa ambil, apalagi anak didik. Yang boleh ambil itu cuma konsulennya,” tegas Menkes saat menghadiri pelantikan pengurus PB IDI periode 2025–2028 di Jakarta, Sabtu (12/4/2025).

Budi menyoroti kenapa bisa sampai ada anak didik yang bisa pegang obat sekelas anestesi.

“Kita lagi cari tahu, bolongnya di mana. Kok bisa turun ke bawah? Harusnya kan yang pegang itu gurunya, bukan muridnya,” sambungnya.

Kategori :