Remaja Boyolali Tewas Ditendang Pelatih Silat, Netizen Sinyalir Ada Unsur Kesengajaan Minta Usut Tuntas

Jumat 23 May 2025 - 16:45 WIB
Reporter : Yudha IP
Editor : Yudha IP
Remaja Boyolali Tewas Ditendang Pelatih Silat, Netizen Sinyalir Ada Unsur Kesengajaan Minta Usut Tuntas

Rumah duka di Dukuh Klimas, Rt 1 Rw 6, Desa Sendang, dipadati oleh keluarga, tetangga, dan tamu yang datang untuk memberikan dukungan.

Kejadian ini menambah daftar panjang insiden tragis yang melibatkan latihan silat di wilayah Jawa Tengah.

Sebelumnya, pada Mei 2023 seorang pelatih silat berusia 14 tahun di Klaten juga menjadi tersangka atas kematian seorang murid akibat tendangan dan pukulan saat latihan.

Kasus tersebut menunjukkan bahwa latihan fisik yang tidak terkontrol dapat berujung pada konsekuensi mematikan, terutama jika melibatkan anak di bawah umur.

BACA JUGA:Viral Pesilat di Banyuwangi Tewas Dikeroyok Oleh Sekelompok Orang yang Diduga Dari Perguruan Lain

BACA JUGA:Kronologi Dua Staf Kedubes Israel Tewas Ditembak di Washington DC, Amerika Serikat!

Prosedur keamanan dalam latihan, khususnya untuk olahraga bela diri seperti pencak silat, sangat penting untuk mencegah cedera atau bahkan insiden tragis seperti yang terjadi pada kasus M. Prana Saputra di Boyolali pada 22 Mei 2025.

Berdasarkan informasi dari yang didapat, berikut adalah prosedur keamanan latihan yang seharusnya diterapkan untuk memastikan lingkungan yang aman dan terhormat bagi semua peserta:

Pelatih harus memiliki sertifikasi resmi dari organisasi pencak silat yang diakui, seperti Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Sertifikasi ini memastikan pelatih memahami teknik yang aman dan standar pelatihan.

Pelatih wajib mengenakan tanda pengenal selama sesi latihan untuk memudahkan identifikasi oleh peserta dan pengawas.

BACA JUGA:Diduga Salah Prosedur, Kecelakaan KA Malioboro di Magetan Tabrak 7 Motor dan 4 Orang Tewas, Ini Kronologinya!

BACA JUGA:Terus Meresahkan, 2 KKB Berhasil Dilumpuhkan, Tewas Oleh Satgas Ops Damai Cartenz 2025 Papua Tengah

Pelatih harus dilatih untuk menangani situasi darurat, termasuk pengetahuan dasar tentang pertolongan pertama (first aid) dan prosedur evakuasi jika terjadi cedera serius.

Setiap peserta, terutama anak-anak dan remaja, harus menggunakan perlengkapan pelindung yang sesuai, seperti pelindung dada, pelindung kepala, pelindung tangan (gloves), dan pelindung kemaluan.

Peralatan pelindung harus memenuhi standar keselamatan dan diperiksa secara rutin untuk memastikan tidak ada kerusakan yang dapat mengurangi efektivitasnya.

Peserta harus mengenakan seragam latihan yang sesuai, tidak terlalu longgar atau ketat, untuk mencegah risiko tersangkut atau cedera.

Kategori :