
BACAKORAN.CO - Seorang siswa kelas dua Sekolah Dasar (SD) berinisial KB (8) di Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, dilaporkan meninggal dunia secara tragis.
Kejadian memilukan ini menjadi sorotan publik karena diduga kuat korban mengalami kekerasan fisik dan perundungan (bullying) oleh lima kakak kelasnya hanya karena perbedaan keyakinan.
Peristiwa tragis ini dilaporkan oleh ibu kandung korban, SYS (30), yang dengan hati hancur melaporkan kematian putranya ke Polsek Seberida.
Sang ibu menduga keras bahwa kematian anaknya bukanlah akibat sakit biasa, melainkan karena penganiayaan yang diterima dari para kakak kelas korban di sekolah.
BACA JUGA:Miris, Zara Yupita Tersangka Bullying dr Aulia Terungkap Pernah Ancam Akan Persulit Hidup Korban!
BACA JUGA:Brutal Banget! Aksi Bullying Siswa SMKN 7 Denpasar Tendang Kepala Viral, Netizen Ngamuk!
Polisi Lakukan Penyelidikan dan Tunggu Hasil Otopsi
Kapolres Inhu, AKBP Fahrian Saleh Siregar, menjelaskan bahwa pihaknya tengah mendalami kasus ini dan telah memeriksa sejumlah saksi serta menunggu hasil otopsi jenazah korban untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya.
"Otopsi dilakukan baru tadi malam. Kami masih menunggu hasil otopsi, biar tahu pasti apa penyebab korban meninggal dunia," ujar Fahrian dilansir Bacakoran.co dari Kompas.com melalui sambungan telepon pada Selasa (27/5/2025).
Kronologi Kejadian yang Mengguncang
BACA JUGA:Akhirnya, Tiga Tersangka Bullying dr Aulia Risma PPDS Anestesi Undip Hingga Tewas Ditahan!
BACA JUGA:Xi Jinping ‘Sentil’ Trump Usai Damai Tarif Dagang, Sebut Bullying dan Hegemonisme!
Kejadian ini bermula pada Rabu malam, 21 Mei 2025, sekitar pukul 20.25 WIB.
Sang ibu, Siska, menghubungi wali kelas korban yang bernama Febri melalui aplikasi WhatsApp.
Dalam percakapannya, Siska menyampaikan kondisi anaknya yang mengalami sakit parah di bagian perut disertai pembengkakan.
Ia juga mengungkapkan bahwa KB sempat mengeluh karena menjadi korban pemukulan oleh kakak kelasnya.
Pada awalnya, korban tidak mau mengakui bahwa dirinya telah dipukul.