bacakoran.co

Ponpes yang Pimpinanya Ditangkap Densus 88 Ternyata Belum Punya Izin Operasional

IZIN : Ponpes Nurul Quran Desa Mulyaguna Teluk Gelam OKI Ternyata belum punya izin operasional--

BACAKORAN.CO -- Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Quran Mulyaguna, Kecamatan Teluk Gelam Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) ternyata belum mempunyai izin operasional. Padahal Ponpes itu sudah berdiri seka 2017 lalu.

Karena itu Ponpes tersebut belum terdata di Kantor Kementrian Agama OKI.
“Ponpes tersebut sampai saat ini belum mendapat izin, artinya belum terdaftar di Kemenag,  baik di OKI maupun dipusat,” jelas Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) OKI , KH Muazni Masykur.

“Prosedur izin memang dari bawah hingga ke pusat tapi yang mengeluarkan izin pusat,"imbuhnya.

Muazni Masykur sendiri enggan mengomentari penangkapan pimpinan Ponpes tersebut yaitu  Ustad IW.

BACA JUGA:Sah! Ganjar Berpasangan Mahfud, Kian Segit Pertarungan Pilpres 2024

Sebab menurutnya MUI OKI belum mendapat informasi secara utuh terkait penangkapan itu. "Kami menganggap kami tidak berhak mengomentari itu,karena informasi utuh belum kami dapat,"bebernya

Terpisah,  Ketua Dewan Dakwah OKI, Suparjon Tsabit Al Haq mengatakan  ia mengetahui penangkapan IW setelah sekira enam jam setelah pria itu dibawa anggota Detaemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror.

Menurutnya sudah lama yang bersangkutan dan lembaganya  terindikasi radikalisme. “Sudah empat tahun tidak diberikan izin operasional, lembaga itu terindikasi radikalisme. Tapi afiliasinya saya tidak paham,"imbuhnya.

Suparjon mengetahui penangkapan itu dari pihak kepolisian. Kemudian Senin pagi bertemu Dandim OKI mendapat info juga terkait adanya hal tersebut.

BACA JUGA:Kisruh! Kapolsek Bawa Kabur Tahanan Korupsi Keluar Sel, Malah Tinjau Kebun Kelapa Sawit

Suparjon mengaku selalu menjadi narasumber menyamakan  pemahaman radikalisme dan terorisme di masyarakat.


“Memang belu menyentuh sampai kesemua lapisan. Kami selalu mengimbau, pertama jauhkan paham merasa lebih baik dari orang lain sehingga in toleransi,”katanya.


“Kemudian juga kita himbau masyarakat  agar tidak melakukan kekerasan dalam menyelesaikan permasalahan,”jelasnya.  “Mari kita biasakan diri menerima perbedaan di masyarakat,”katanya.

Kemudian di lingkungan pesantren untuk mencermati lagi pembinaan anak didik agar  terbiasa menyikapi perbedaan mazhab.

BACA JUGA:Aksi Balas Dendam Kematian Kakak Sinopsis Kickboxer Vengeance, Film Bioskop TRANS TV tayang Malam iniBACA JUGA:Aksi Balas Dendam Kematian Kakak Sinopsis Kickboxer Vengeance, Film Bioskop TRANS TV tayang Malam ini

Diberitakan sebelumnya, Pimpinan Ponpes Nurul Quran OKI  IW (36) dibawa Tim Densus 88 Anti Teror pada Minggu maalam 15 Oktober 2023.

Salah satu Pengasuhan Ponpes Nurul Quran, Sulistiyo mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum bisa menghubungi IW terkait masalah yang dihadapinya.

Sebelum ditangkap, IW informasinya baru saja mengisi pengajian bapak-bapak di salah satu masjid di Desa Mulyaguna. (uni)

Ponpes yang Pimpinanya Ditangkap Densus 88 Ternyata Belum Punya Izin Operasional

Khoirunnisak

Doni Bae


bacakoran.co -- pondok pesantren (ponpes) nurul quran mulyaguna, kecamatan teluk gelam (oki) ternyata belum mempunyai izin operasional. padahal ponpes itu sudah berdiri seka 2017 lalu.

karena itu ponpes tersebut belum terdata di kantor kementrian agama oki.
“ponpes tersebut sampai saat ini belum mendapat izin, artinya belum terdaftar di kemenag,  baik di oki maupun dipusat,” jelas ketua majelis ulama indonesia (mui) oki , kh muazni masykur.

“prosedur izin memang dari bawah hingga ke pusat tapi yang mengeluarkan izin pusat,"imbuhnya.

muazni masykur sendiri enggan mengomentari penangkapan pimpinan ponpes tersebut yaitu  ustad iw.

sebab menurutnya mui oki belum mendapat informasi secara utuh terkait penangkapan itu. "kami menganggap kami tidak berhak mengomentari itu,karena informasi utuh belum kami dapat,"bebernya

terpisah,  ketua dewan dakwah oki, suparjon tsabit al haq mengatakan  ia mengetahui penangkapan iw setelah sekira enam jam setelah pria itu dibawa anggota detaemen khusus (densus) 88 anti teror.

menurutnya sudah lama yang bersangkutan dan lembaganya  terindikasi radikalisme. “sudah empat tahun tidak diberikan izin operasional, lembaga itu terindikasi radikalisme. tapi afiliasinya saya tidak paham,"imbuhnya.

suparjon mengetahui penangkapan itu dari pihak kepolisian. kemudian senin pagi bertemu dandim oki mendapat info juga terkait adanya hal tersebut.



suparjon mengaku selalu menjadi narasumber menyamakan  pemahaman radikalisme dan terorisme di masyarakat.


“memang belu menyentuh sampai kesemua lapisan. kami selalu mengimbau, pertama jauhkan paham merasa lebih baik dari orang lain sehingga in toleransi,”katanya.


“kemudian juga kita himbau masyarakat  agar tidak melakukan kekerasan dalam menyelesaikan permasalahan,”jelasnya.  “mari kita biasakan diri menerima perbedaan di masyarakat,”katanya.

kemudian di lingkungan pesantren untuk mencermati lagi pembinaan anak didik agar  terbiasa menyikapi perbedaan mazhab.

diberitakan sebelumnya, pimpinan ponpes nurul quran oki  iw (36) dibawa tim densus 88 anti teror pada minggu maalam 15 oktober 2023.

salah satu pengasuhan ponpes nurul quran, sulistiyo mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum bisa menghubungi iw terkait masalah yang dihadapinya.

sebelum ditangkap, iw informasinya baru saja mengisi pengajian bapak-bapak di salah satu masjid di desa mulyaguna. (uni)

Tag
Share