Solusi Energi Efisien dan Dampak Terhadap Penyerapan Anggaran Kementerian ESDM
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif saat memberikan pengumuman tentang program pemberian 500 ribu rice cooker gratis. --
BACAKORAN.CO - Pemberian 500 ribu rice cooker atau alat masak berbasis listrik (AML) gratis oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjadi sorotan utama pekan ini.
Dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta Pusat, Arifin Tasrif menyampaikan bahwa status AML sudah terdaftar dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan dalam proses persiapan data calon penerima serta pengadaan melalui e-katalog.
Pentingnya program ini terlihat dari upaya Kementerian ESDM untuk meningkatkan efisiensi energi melalui penggunaan alat masak berbasis listrik.
Meskipun program ini belum terealisasi sepenuhnya, diharapkan dapat dilaksanakan pada minggu keempat November 2023, dengan distribusi yang segera dilakukan hingga pertengahan Desember 2023.
BACA JUGA:Sedang Jalankan Program Diet, Kandungan Beras Merah Baik Untuk Kesehatan
Sayangnya, program bagi-bagi rice cooker gratis ini belum terealisasi sepenuhnya, sehingga penyerapan anggaran Kementerian ESDM mengalami hambatan.
Arifin Tasrif mencatat bahwa baru 59,03 persen anggaran yang terserap hingga 18 November 2023, dengan deviasi sekitar minus 5,68 persen.
Salah satu penyebab rendahnya realisasi anggaran adalah minimnya minat masyarakat dalam program insentif konversi motor BBM ke listrik.
Kendala lainnya adalah penyiapan data calon penerima dan pengadaan AML melalui e-katalog, yang masih dalam tahap awal karena alokasi DIPA baru saja ditetapkan.
BACA JUGA:Peneliti BRIN: Presiden Harus Menjaga Objektivitas Pada Pemilu 2024
Meskipun begitu, Kementerian ESDM berkomitmen untuk terus berupaya merealisasikan kegiatan-kegiatan strategis yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
Meskipun terdapat hambatan dalam penyerapan anggaran, Arifin Tasrif berharap realisasi anggaran dapat mencapai 98,53 persen hingga Desember 2023.
Ini menjadi tantangan besar, terutama dengan masih adanya kendala dalam program insentif konversi motor dan penyiapan AML.
Selain itu pemerintah berjanji untuk terus berupaya mengatasi kendala-kendala tersebut guna memastikan manfaat langsung bagi masyarakat.