Rupiah Lanjut Perkasa, Ditopang Faktor Ini

Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed--

BACAKORAN.CO – Nilai tukar rupiah kembali mengalami penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

 

Mata uang Garuda menguat 40,50 poin atau 0,26 persen ke posisi Rp15.395 per USD pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (29/11/2023).

 

Disaat yang sama, dolar AS juga terpantau menguat.

 

Sedangkan mata uang lain di kawasan Asia juga kompak menguat.

BACA JUGA:Kepercayaan Investor Asing Buat Rupiah Perkasa Tekuk Dolar AS

 

Tercatat, Won Korea naik 0,46 persen, Yen Jepang meningkat 0,10 persen, yuan China naik 0,19 persen. Baht Thailand menguat 0,03 persen, dan ringgit Malaysia naik 0,39 persen.

 

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, para pejabat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) menyatakan perlu berhati-hati dalam mempertahankan suku bunga, dan melonggarkan kebijakan tersebut seiring dengan turunnya inflasi.

 

Seiring dengan kondisi tersebut, penurunan tekanan harga secara lebih lanjut memungkinkan The Fed berpeluang menurunkan tingkat suku bunga.

BACA JUGA:Langkah BI Ini Berhasil Buat Rupiah Kembali Perkasa Hajar Dolar AS

 

Para pedagang memperkirakan setidaknya 40 persen kemungkinan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunganya paling lambat pada Maret 2024.

 

“Bank sentral akan mempertahankan suku bunga pada Desember,” ujarnya dalam riset harian.

 

Disisi domestik, pergerakan positif rupiah ini masih didorong derasnya dana asing yang masuk ke pasar keuangan dalam negeri secara dua pekan beruntun.

 

BI menunjukkan data transaksi 20 - 23 November 2023, investor asing di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp7,03 triliun (beli neto Rp1,59 triliun di pasar SBN, beli neto Rp0,30 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp5,13 triliun di SRBI).

BACA JUGA:Data Ekonomi AS Rilis Pekan Depan, Rupiah Makin Loyo?

 

Sementara pada pekan ketiga November 2023, capital inflow pun terjadi dari asing dengan total Rp7,33 triliun.

 

Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan BI-7 day reverse repo rate di posisi enam persen.

 

Sama seperti level saat kenaikan bulan lalu sebesar 25 basis points (bps) pada 19 Oktober 2023.

 

Rupiah Lanjut Perkasa, Ditopang Faktor Ini

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – kembali mengalami penguatan terhadap dolar amerika serikat (as).

 

mata uang garuda menguat 40,50 poin atau 0,26 persen ke posisi rp15.395 per usd pada penutupan perdagangan hari ini, rabu (29/11/2023).

 

disaat yang sama, dolar as juga terpantau menguat.

 

sedangkan mata uang lain di kawasan asia juga kompak menguat.

 

tercatat, won korea naik 0,46 persen, yen jepang meningkat 0,10 persen, yuan china naik 0,19 persen. baht thailand menguat 0,03 persen, dan ringgit malaysia naik 0,39 persen.

 

direktur pt laba forexindo berjangka ibrahim assuaibi mengatakan, para pejabat bank sentral amerika serikat (as) menyatakan perlu berhati-hati dalam mempertahankan suku bunga, dan melonggarkan kebijakan tersebut seiring dengan turunnya inflasi.

 

seiring dengan kondisi tersebut, penurunan tekanan harga secara lebih lanjut memungkinkan berpeluang menurunkan tingkat suku bunga.

 

para pedagang memperkirakan setidaknya 40 persen kemungkinan bahwa the fed akan menurunkan suku bunganya paling lambat pada maret 2024.

 

“bank sentral akan mempertahankan suku bunga pada desember,” ujarnya dalam riset harian.

 

disisi domestik, pergerakan positif rupiah ini masih didorong derasnya dana asing yang masuk ke pasar keuangan dalam negeri secara dua pekan beruntun.

 

bi menunjukkan data transaksi 20 - 23 november 2023, investor asing di pasar keuangan domestik tercatat beli neto rp7,03 triliun (beli neto rp1,59 triliun di pasar sbn, beli neto rp0,30 triliun di pasar saham, dan beli neto rp5,13 triliun di srbi).

 

sementara pada pekan ketiga november 2023, capital inflow pun terjadi dari asing dengan total rp7,33 triliun.

 

sebagaimana diketahui, bank indonesia (bi) mempertahankan suku bunga acuan bi-7 day reverse repo rate di posisi enam persen.

 

sama seperti level saat kenaikan bulan lalu sebesar 25 basis points (bps) pada 19 oktober 2023.

 

 

 

 

Tag
Share