BACAKORAN.CO - Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan ekspor suku cadang pesawat negara Belanda ke Israel membuatnya terlibat dalam kejahatan perang Gaza.

Pengadilan Belanda akan menyidangkan kasus yang menuduh Pemerintahnya terlibat dalam kejahatan perang di Gaza karena pasokan komponennya untuk pesawat pembom Israel.

Diluncurkan oleh organisasi hak asasi manusia terhadap Belanda, kasus, yang dibuka pada hari Senin, mengatakan bahwa negara Belanda terlibat dalam dugaan kejahatan perang karena ekspor suku cadang jet tempur F-35.

BACA JUGA:Bismillah! Tugas Berat Indonesia Stop Perang Israel-Hamas, Jokowi Temui Joe Biden

Amnesty International dan Oxfam cabang Belanda, berpendapat bahwa "Belanda berkontribusi terhadap pelanggaran hukum humaniter berskala luas dan serius oleh Israel di Gaza".

Dengan mengizinkan pengiriman suku cadang cadangan untuk jet tempur Israel sementara perang berlanjut.

Kasus pengadilan akan dimulai pukul 10 pagi CET (4/12) dan akan mendengar kasus penggugat dan tanggapan oleh pengacara untuk negara Belanda. Sebuah keputusan akan diharapkan dalam dua minggu.

Belanda adalah rumah bagi gudang regional yang menyimpan suku cadang F-35 milik AS, yang dapat dikirim ke negara-negara mitra F-35 lainnya, seperti Israel.

BACA JUGA:Sebut Warga Indonesia Teroris, Presenter TV Israel Kena Mental Lalu Mohon Ampun Setelah di Ulti Netizen

Beberapa minggu setelah serangan mematikan Hamas 7 Oktober, pemerintah Belanda mengizinkan pengiriman suku cadang cadangan untuk F-35 Israel, dokumen pemerintah menunjukkan.

Pekan lalu, Menteri Pertahanan negara itu Kajsa Ollongren mengatakan kepada kantor berita Belanda ANP bahwa dia tidak akan mengomentari tuduhan sebelum proses hukum di pengadilan di Den Haag.

Namun kemudian, dalam sebuah surat kepada parlemen, Kementerian Pertahanan Belanda mengatakan bahwa berdasarkan informasi saat ini, "tidak dapat ditetapkan bahwa F-35 terlibat dalam pelanggaran berat terhadap hukum humaniter perang".

BACA JUGA:Viral! Aksi Bela Palestina Diserang Sekelompok Massa, Bendera Tauhid Dibakar dan Korban Kritis

Israel membantah melakukan kejahatan perang di Gaza.

Lebih dari 15.000 orang Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, telah tewas di Jalur Gaza yang terkepung saat perang terus berkecamuk.

Israel mengatakan pejuang Hamas telah membunuh 1.200 warga Israel dan menangkap 240 orang.
Seperti negara-negara Uni Eropa lainnya, sejak dimulainya perang antara Israel dan Gaza.

Belanda telah menyatakan bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri, sejalan dengan hukum kemanusiaan dan internasional.

Pemerintah Belanda belum bergabung dengan seruan gencatan senjata yang telah terdengar dari beberapa rekan Uni Eropa, seperti Belgia dan Spanyol. (mo)