Dikenal Sebagai Daerah Pertanian Ternyata Penduduk Miskin di OKU Timur Tak Sampai 10 %
PENDUDUK MISKIN: Dikenal sebaga daerah pertanian, ternyata jumlah penduduk miskin Kabupaten OKU Timur, Sumsel tak sampai 10 %. (Foto Kantor Pemkab OKU Timur/sumber : indoplace.com--
BACAKORAN.CO -- Dikenal sebagai daerah pertanian penghasil beras terbesar di Provinsi Sumatera Selatan, ternyata penduduk miskin di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur tak sampai 10 % dari total jumlah penduduk.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) OKU Timur tahun 2023, jumlah penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan hanya 9,99 %.
Kepala BPS OKU Timur Ir H Budiryanto MA, melalui Ketua Tim Stastik Sosial Surya Wargito menjelaskan angka kemiskinan tahun 2023 itu turun dibanding tahun lalu yang sebesar 10,5 persen.
"Jadi angka kemiskinan di OKU Timur ada penuruan 0,6 persen pada tahun 2023 dibanding tahun sebelumnya," jelas Surya Wargito, Senin 11 Desember 2023.
BACA JUGA:Komitmen Tingkatkan Kompetensi Guru, Bupati OKU Timur Raih Penghargaan, Simak Kriteria Penilaiannya
BACA JUGA:Kadisdikbud OKU Timur Tegaskan Sekolah Tak Anti Pengawasan Masyarakat
Surya Wargito menjelaskan, penduduk yang dikatakan miskin apabila dalam satu bulan, pengeluaran perkapita/perorang kurang dari Rp 410.548.
Pengeluaran Rp 410.548 per kapita per bulan itu termasuk pengeluaran sandang, pangan dan papan. "Angka perkapita ini memang berbeda dengan daerah lain. Misalnya di Kota Palembang tentu lebih tinggi lagi,"katanya.
Sebab kata Surya Wargito, ada indikatornya penentuan nilai pengeluaran perkapita ini. Termasuk daya beli, harga dan kebutuhan di daerah masing-masing.
"Kalau pengeluaran sebulan kurang kurang Rp 410,548 tadi, termasuk makan, minum, kebutuhan sandang dan pangan maka dikatakan di bawah garis kemiskinan," jelasnya.
"Menghitungnya, misalnya satu keluaga ada 5 orang. Jika dalam satulan pengeluaran mereka kurang dari Rp 2 juta maka termasuk miskin," ungkapnya.
BACA JUGA:Narkoba Masuk Desa di OKU Timur, Polisi Gerebek Rumah Pengedarnya
Dia mengatakan, tingkat kemiskinan di OKU Timur merupakan peringkat tiga terendah di Sumatera selatan. "Artinya masih banyak kabupaten kota lain yang tingkat kemiskinannya lebih tinggi,"ujarnya.
Masih kata Surya, ada lagi sebutan miskin ektrim. "Miskin ektrim ini sebenarnya berbeda dengan konsep perhitungan BPS.Yang menghitung masyarakat miskin ektrim ini adalah Kementrian PMK RI,"ucapnya.
"Rumus mereka, berdasarkan konsep Bank Dunia. Yakni pengeluaran US$ 1,91 per hari atau sekitar Rp 30 ribu per hari,"ujarnya.
"Jadi, jika ada orang yang pengeluaran kurang dari 1,91 dolar per hari, maka dikatakan miskin ekstrim dan datanya biasanya di Bappeda," ungkapnya.
BACA JUGA:Peda KTNA, Gubernur Apresiasi Pemkab OKU Timur
Diketahui kabupaten OKU Timur merupakan pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu. Kabupaten ini terkenal sebagai salah satu daerah yang maju dan terdepan di Provinsi Sumatera Selatan.