bacakoran.co

Rupiah Menguat Tajam, Tembus di Bawah Rp15.500 Didorong Data Eksternal

Ilustrasi nilai tukar rupiah menguat tajam terhadap Dolar AS setelah revisi data PDB AS.--ThamKC/iStock

BACA JUGA:Rupiah dan Mayoritas Uang Asia Jeblok di Awal Pekan, Ini Biang Keroknya!

"Rupiah menguat terhadap dolar AS yang melemah setelah revisi data PDB kuartal III AS yang lebih rendah dari perkiraan," ujarnya.

Menurutnya, investor masih wait and see, menantikan data inflasi PCE (pengeluaran konsumsi pribadi) AS

Hal ini memicu naiknya ekspektasi bank sentral AS atau The Fed memangkas suku bunga pada Maret 2024 menjadi 70 persen.

Sebelumnya, Bank Sentral AS memutuskan menahan suku bunga acuan di level 5,25 - 5,50 persen.

BACA JUGA:Pergerakan Rupiah Pekan Depan, Apa Efek Keputusan The Fed Tahan Suku Bunga Masih Akan Berlanjut?

Bahkan, The Fed juga memberikan isyarat untuk memangkas suku bunga acuan setidaknya tiga kali tahun depan.

Keputusan The Fed menahan suku bunga acuan ini merupakan yang ketiga kalinya dalam tiga pertemuan terakhir.

Hal ini sejalan dengan ekspektasi pasar.

Sebagai catatan, The Fed mengerek suku bunga sebesar 525 bps sejak Maret 2022 hingga Juli 2023 sebelum menahannya pada September, November, dan Desember 2023.

BACA JUGA:Rupiah Potensi Lanjut Perkasa Usai Kode Keras The Fed Pangkas Suku Bunga

Chairman The Fed Jerome Powell mengatakan jika inflasi sudah bergerak sesuai keinginan bank sentral.

Namun, dirinya mengingatkan jika inflasi masih tinggi.

Dimana upaya menurunkan inflasi ke target mereka yakni 2 persen bisa berubah dan masih belum pasti.

Rupiah Menguat Tajam, Tembus di Bawah Rp15.500 Didorong Data Eksternal

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – rupiah mengalami penguatan tajam terhadap dolar amerika serikat (as) pada perdagangan jumat (22/12/2023) sore.

menyentuh angka di bawah rp15.000 per usd, tepatnya rp15.484 per usd.

nilai itu menguat 41 poin atau 0,26 persen dibanding perdagangan sebelumnya.

kurs referensi (bi) jakarta interbank spot dollar rate (jisdor) menempatkan rupiah di level rp15.489 per usd.

adapun mayoritas mata uang di kawasan asia kompak melaju terhadap dolar as.

tercatat, ringgit malaysia menguat 0,45 persen bath thailand naik 0,49 persen, peso filipina 0,38 persen, dan dolar singapura 0,15 persen.

lalu, won korea selatan naik 0,18 persen, yuan china menguat 0,04 persen, dan rupee india terapresiasi 0,12 persen.

sedangkan, dolar hong kong melorot 0,06 persen.

senada, mayoritas mata uang wilayah negara maju juga perkasa.

franc swiss naik 0,07 persen, dolar kanada menguat 0,05 persen, dan poundsterling inggris naik 0,11 persen.

di sisi lain, euro eropa melemah tipis 0,05 persen dan dolar australia turun 0,18 persen.

analis dcfx futures lukman leong mengatakan rupiah menguat terhadap dolar as setelah data produk domestik bruto (pdb) kuartal iii as lebih rendah dari perkiraan.

"rupiah menguat terhadap dolar as yang melemah setelah revisi data pdb kuartal iii as yang lebih rendah dari perkiraan," ujarnya.

menurutnya, investor masih wait and see, menantikan data inflasi pce (pengeluaran konsumsi pribadi) as

hal ini memicu naiknya ekspektasi bank sentral as atau the fed memangkas suku bunga pada maret 2024 menjadi 70 persen.

sebelumnya, bank sentral as memutuskan menahan suku bunga acuan di level 5,25 - 5,50 persen.

bahkan, the fed juga memberikan isyarat untuk memangkas suku bunga acuan setidaknya tiga kali tahun depan.

keputusan the fed menahan suku bunga acuan ini merupakan yang ketiga kalinya dalam tiga pertemuan terakhir.

hal ini sejalan dengan ekspektasi pasar.

sebagai catatan, the fed mengerek suku bunga sebesar 525 bps sejak maret 2022 hingga juli 2023 sebelum menahannya pada september, november, dan desember 2023.

chairman the fed jerome powell mengatakan jika inflasi sudah bergerak sesuai keinginan bank sentral.

namun, dirinya mengingatkan jika inflasi masih tinggi.

dimana upaya menurunkan inflasi ke target mereka yakni 2 persen bisa berubah dan masih belum pasti.

Tag
Share